Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) siap mengantisipasi kekurangan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) pada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) ketika harga Bahan Bakar Minyak (BBM) mengalami penurunan. Biasanya, SPBUÂ menahan pembelian stok BBMÂ saat harga akan turun.Â
Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang mengatakan, salah satu langkah yang dilakukan oleh Pertamina sebelum keputusan penurunan harga BBM adalah menanggung selisih harga sebelum diturunkan dengan harga baru setelah turun dari BBM yang dibeli oleh pengusaha SPBU.Â
Langkah tersebut bertujuan agar pengusaha tetap memiliki stok BBM di SPBU. "Untuk pengusaha kami usahakan agar mereka tetap menyiapkan stok. jadi kalau ada selisih harga kami akan tanggung," kata Bambang, di Jakarta, Selasa (29/3/2016).
Baca Juga
Langkah Pertamina menanggung selisih harga tersebut untuk mengantisipasi kelangkaan BBM saat penurunan harga di awal April nanti. Pertamina tidak ingin kejadian kekurangan dan penumpukan pembelian BBM pada penurunan harga BBM Januari terulang lagi. "Kami tidak mau kejadian pada 5 Januari akan terjadi lagi. Saat itu terjadi penurunan harga yang cukup besar," tegasnya.
Ia bercerita, pada di awal tahun lalu, pemerintah memutuskan untuk menurunkan harga BBM. Saat penurunan tersebut pengusaha SPBU menunda pembelian BBM untuk menghindari kerugian akibat membeli dengan harga yang lebih tinggi atau di harga lama namun menjualnya dengan harga baru yang rendah.
Sedangkan masyarakat memang sengaja menunda untuk membeli BBM agar mendapat harga yang lebih murah. Akibatnya, Ketika harga ditetapkan turun, konsumen langsung menyerbu SPBU untuk mengisi bahan bakar. Namun karena pengusaha tidak menyiapkan stok maka terjadi kelangkaan BBM di beberapa daerah.Â
"Di sisi pengusaha menunda pembelian, konsumen juga menunda beli baru beli saat hari H. Saya tidak mau kejadian itu terulang. Namun di sisi konsumen tidak bisa kita paksa," jelas Bambang.
Selain menanggung selisih harga, Pertamina juga akan menurunkan harga BBM non subsidi terlebih dahulu sebelum pemerintah menurunkan harga Premium dan Solar. Dengan langkah  sebelum maka masyarakat membeli Pertamax CS karena harganya sudah turun terlebih dahulu.
"Untuk mengatasi, kami putuskan mulai besok non subsidi sudah kami turunkan dulu kami isi penuh dulu. Kalau kosong Premium ada pilihan," tutup Bambang. (Pew/Gdn)