Sukses

Harga Emas Terangkat Usai Pidato Gubernur Bank Sentral AS

Risiko terhadap pertumbuhan ekonomi AS menjadi lebih tinggi karena pengaruh global.

Liputan6.com, New York - Harga emas terus melanjutkan kenaikan pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta). Pernyataan dari Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) mendorong kenaikan harga emas.

Mengutip Wall Street Journal, Rabu (30/3/2016), harga emas untuk pengiriman Juni ditutup naik 1,3 persen pada angka US$ 1.237,50 per troy ounce di Divisi Comex New York Mercantile Exchange.

Ketidakpastian ekonomi global yang didorong oleh perlambatan pertumbuhan ekonomi di China dan jatuhnya harga minyak mendorong The Fed berpikir ulang untuk mengubah kebijakan moneter.

Risiko terhadap pertumbuhan ekonomi AS menjadi lebih tinggi karena pengaruh global tersebut. Akibatnya, The Fed melihat bahwa rencana kenaikan suku bunga harus masuk ke jalur lambat atau menunggu kondisi yang memungkinkan.

Dalam Economic Club of New York, Gubernur The Fed Janet Yellen mengatakan bahwa Bank Sentral AS sangat berhati-hati dalam mengambil keputusan. Pernyataan Yellen ini berbeda dengan komentar yang diberikan oleh pejabat The Fed lainnya pada pekan sebelumnya yang menyatakan bahwa The Fed sangat siap untuk menaikkan suku bunga.

Ekspektasi suku bunga rendah memberikan dampak baik kepada harga emas. Dengan bunga yang rendah mendorong investor untuk mengambil posisi di emas sehingga mendongkrak harga.

Bunga rendah menjadikan emas mudah bersaing dengan instrumen investasi lain yang memberikan yield yang tinggi saat bunga The Fed naik. "Jelas pidato ini memberikan sinyal bagi emas untuk kembali melanjutkan reli," kata broker emas dari Logic Advisors Bill O'Neill.

Harga emas akan mendapatkan ujian selanjutnya pada Jumat nanti dimana AS akan mengeluarkan data tenaga kerja untuk bulan Maret. Jika dihitung sejak awal tahun, harga emas telah mengalami kenaikan 17 persen. (Gdn/Zul)