Sukses

Enggan Jadi Sosialita, Putri Miliarder Ini Pilih Arena Balap

DeJoria mengaku jatuh cinta pada balapan mobil saat usianya 16 tahun. Kecintaan itu menggiring kegiatan tersebut menjadi profesinya saat ini

Liputan6.com, Jakarta - Dengan kekayaan melimpah mirip orangtua, kebanyakan putri miliarder hidup penuh kemewahan dan sebagian besar menjadi sosialita papan atas. Namun kekayaan dan kecantikan tak lantas membuat putri miliarder John Paul DeJoria tergila-gila pada kemewahan.

Diakui sang putri, Alexis DeJoria, banyak orang menganggap dirinya akan tumbuh sebagai sosialita atau dermawan yang gemar menggelar aksi amal. Kenyataannya dia justru memilih mempertaruhkan nyawa di arena balap yang dianggapnya jauh lebih menyenangkan.

"Balapan mobil semacam ini memang sangat berbahaya untuk fisik saya seperti tabrakan keras dari belakang atau samping," ungkap wanita yang pernah mengalami kecelakaan cukup parah pada 2009 ini, seperti dilansir dari laman CNBC, Rabu (30/3/2016).

Sebagai gadis muda, putri salah satu miliarder terkaya di dunia ini mengaku dirinya merupakan anak yang paling `liar` di dalam keluarga. Dia sangat menyukai berbagai kegiatan menantang. Tak jarang dia menderita patah tulang saat kecil karena permainannya sendiri.

DeJoria mengaku jatuh cinta pada balapan mobil saat usianya 16 tahun. Kecintaan itu menggiring kegiatan tersebut menjadi profesinya saat ini.

"Ini bukan sekadar hobi. Ini profesi saya. Saya melakukannya karena sangat mencintai olahraga," tegas dia.

Tak heran, wanita berusia 38 tahun tersebut mampu mempertahankan gelar juara untuk kategori National Hot Road Association Winner selama tiga kali dengan rekor tercepat 325,14 mph.

Dia juga menjadi wanita pembalap pertama di kategori funny-car yang mampu mencapai garis finish dalam waktu kurang dari empat detik.

Menurut dia, olahraga ini sangat berbahaya. Memang, DeJoria pernah mengalami rem blong dan bertabrakan cukup parah. Dia berhasil lolos tanpa luka berarti dari kecelakaan tersebut, meski tubuhnya gemetar luar biasa.

"Tak hanya fisik, secara mental, Anda juga harus kuat. Apapun yang terjadi di arena harus tetap dihadapi dengan pikiran jernih. Jujur saja, dari garis start hingga finish, Anda selalu berada dalam bahaya, seperti menunggu bom waktu," tutur dia.

Dengan ayah yang memiliki kekayaan hingga US$ 3,1 miliar, dia mengaku tak pernah dimanja seperti anak orang kaya lain. Sang ayah justru menekankan etika bekerja dan didikan yang kuat pada anak-anaknya. "Dia selalu membuat kami bekerja keras mendapatkan apa yang kami inginkan," tutur dia.

DeJoria ternyata tak hanya menyukai mobil balap. Dia memiliki Lamborghini Murciealago warna hitam. Semakin cepat sebuah mobil, maka semakin baik baginya.

Meski senang mempertaruhkan nyawa di arena balap, DeJoria mengatakan dirinya juga suka melakukan hal-hal normal seperti berlibur dengan anak, bersepeda, atau sekadar berbincang dengan keluarga. Tapi saat waktunya bekerja, DeJoria harus selalu bersiap menghadapi skenario terburuk.

"Jujur saja, hidup terasa berarti saat Anda mulai menantang kematian di hadapan Anda. Dan begitulah cara ayah membesarkan saya, untuk mencari sendiri pengalaman hidup," tandas dia. (Sis/Nrm)