Sukses

Jelang Akhir Pekan, Rupiah Kembali Menguat ke 13.206 per Dolar AS

Dari pagi hingga siang ini, rupiah berada di kisaran 13.172 per dolar AS hingga 13.212 per dolar AS.

Liputan6.com, Jakarta - Rupiah kembali menguat pada perdagangan di awal April 2016 ini. Pendorong penguatan rupiah masih dari luar yaitu pelemahan dolar Amerika Serikat (AS).

Mengutip Bloomberg, Jumat (1/4/2016), rupiah dibuka di level 13.206 per dolar AS. Level tersebut menguat jika dibanding dengan penutupan sehari sebelumnya yang ada di angka 13.239 per dolar AS.

Dari pagi hingga siang ini, rupiah berada di kisaran 13.172 per dolar AS hingga 13.212 per dolar AS. Jika dihitung sejak awal tahun, rupiah telah menguat 4,27 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, rupiah dipatok di angka 13.200 per dolar AS, menguat jika dibandingkan patokan sehari sebelumnya yang ada di angka 13.276 per dolar AS.

Dolar AS terjatuh ke level terendah dalam 9 bulan terakhir setelah Gubernur Bank Sentral AS Janet Yellen mengeluarkan pernyataan bahwa The Fed akan sangat berhati-hati dalam menjalankan kebijakan moneter.

Pelaku pasar khawatir bahwa apa yang terjadi di global akan sangat menahan pertumbuhan ekonomi AS. Hal tersebut meredupkan rencana kenaikan suku bunga The Fed. Di akhir tahun lalu, The Fed telah menaikkan suku bunga di kisaran 0,25 persen hingga 0,50 persen dari sebelumnya yang ada di posisi mendekati 0 persen.

Pernyataan dari Yellen ini sangat bertolak belakang dengan pernyataan dewan gubernur lain yang menyatakan bahwa sudah saatnya bagi The Fed untuk menaikkan suku bunga karena data-data ekonomi yang ada cukup mendukung. 

"Komentar Yellen pada pekan ini telang meningkatkan risiko pelemahan dolar AS," jelas Analis Commonwealth Foreign Exchange Inc, Omer Esiner. Ia melanjutkan, saat ini pelaku pasar sedang menunggu data mengenai gaji. (Gdn/Zul)