Liputan6.com, Jakarta - PT Angkasa Pura II dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) tengah menjalankan proyek pembangunan kereta bandara tahap I yang menyambungkan rute Manggarai-Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Cengkareng. Dengan transportasi umum tersebut, jarak tempuh Manggarai-Soetta terpangkas menjadi 45 menit saja.
Direktur Utama Angkasa Pura II, Budi Karya Sumadi, mengungkapkan, kereta api bandara merupakan proyek pembangunan langka. Fasilitas tersebut sangat dibutuhkan setiap bandara, apalagi sekelas bandara internasional Soetta. "Kereta bandara jadi barang langka, tapi kereta api adalah pilihan tepat untuk bandara di saat manajemen parkir kendaraan di Ibu Kota relatif belum baik," ujarnya saat menjadi pembicara di acara Inspirato Liputan6.com, Jakarta, Selasa (5/4/2016).
Baca Juga
Menurut Budi, pembangunan kereta bandara tahap I rute Manggarai-Dukuh Atas-Tanah Abang-Batu Ceper-Bandara Soetta ditargetkan selesai Maret 2017. Kereta bandara juga akan menghubungkan rute Kelapa Gading-Ancol-Kapuk-Bandara Soetta.
"Nanti penumpang bisa check in langsung di Dukuh Atas. Perjalanan pun ditempuh dengan waktu 45 menit, dari sebelumnya yang bisa memakan waktu 1-2 jam. Ini seperti kereta Bandara Kualanamu, Medan," kata mantan Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk itu.
Kereta bandara, menurutnya, akan mengurai kepadatan lalu lintas kendaraan di Bandara Soetta. Diakui Budi, transportasi atau kendaraan pribadi akan berkurang 30 persen jika kereta bandara datang dari arah Barat. Sementara dari arah Timur, penggunaan kendaraan pribadi berkurang 20 persen.
"Jadi lalu lintas dari penumpang yang pakai mobil, motor, dan taksi bisa berkurang sampai 50 persen. Penumpang beralih menggunakan kereta bandara," ucapnya.
Angkasa Pura II juga menyediakan fasilitas perpindahan orang menggunakan people mover yang dapat mengantar penumpang dari terminal satu ke terminal lain, seperti terminal I, II dan II. Seluruhnya terintegrasi sehingga penumpang tidak perlu berjalan lagi untuk pindah ke terminal.
"Kita tidak akan menemukan lagi penumpang jalan, naik bus, tapi semua dibawa dengan mover. Kita juga sediakan kantong-kantong parkir kendaraan di Sky City di kanan kiri danau, di mana ada pula people mover yang mengantar penumpang ke terminal bandara," papar dia.
Fasilitas tersebut disiapkan Angkasa Pura II karena manajemen parkir di bandara diakui Budi belum relatif baik. Selama ini, penumpang hanya mengandalkan taksi dan kendaraan pribadi untuk pergi ke bandara.
"Jadi nanti kendaraan yang datang ke Bandara Soetta tinggal 40 persen saja. Karena penumpang memilih naik kereta bandara," pungkas Budi. (Fik/Gdn)