Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan tambang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) harus diikutsertakan dalam kepemilikan saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) ‎yang akan dilepas ke pengusaha nasional Arifin Panigoro agar tidak menyalahi konstitusi.
Direktur Eksekutif ‎Indonesian Resources Studies (IRESS) Marwan Batubara mengatakan, jika sebuah perusahaan tambang pemegang Kontrak Karya (KK) ingin melepas sahamnya, maka harus mengikuti ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2014 mengenai divestasi.
Baca Juga
Aturan itu menetapkan skema pelepasan saham harus diutamakan pemerintah pusat, BUMN, pemerintah daerah kemudian baru pihak swasta.
Advertisement
"Jadi kalau divestasi skema sudah ada di skema Kontrak Karya," kata Marwan, di Jakarta, Rabu (6/4/2016).
Marwan melanjutkan, seharusnya pemerintah ikut berperan dalam pelepasan saham perusahaan asal Amerika Serikat tersebut, agar BUMN ikut memiliki saham tersebut. Dengan begitu negara hadir dalam mengelola sumber sumber daya alam.
Baca Juga
"Pemerintah itu mestinya punya inisiatif untuk bagaimana sumber kekayaan negara melalui BUMN. Bersama dengan Medco ini, pemerintah seharusnya BUMN memiliki saham," ujar dia Marwan.
Marwan menuturkan, meski melibatkan pihak swasta, BUMN juga harus memiliki saham mayoritas‎, dengan begitu sesuai konstitusi Undang-undang Dasar 1945 Pasal 33, yang menyatakan bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara.
‎
"Meski swasta, harusnya BUMN yang jadi mayoritas. Ini menyangkut konstitusi negara menguasai melalui BUMN, bisa menggunakan BUMN holding itu. Harusnya itu yang dilakukan," tutur Marwan.
Pendiri PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) Arifin Panigoro bersiap untuk mengakuisisi saham Perusahaan tambang asal Amerika Serikat, PT Newmont Nusa Tenggara.
Dalam waktu dekat Arifin mengaku bakal segera mengumumkan pernyataan resminya terkait rencana pembelian saham perusahaan tambang tembaga dan emas yang berada di Nusa Tenggara Barat tersebut.
Arifin menyebut akan membeli seluruh saham Newmont melalui Medco Energi, perusahaan minyak dan gas (migas) nasional miliknya. Namun dia tidak menyebut secara pasti, berapa nilai dana yang bakal dikeluarkan perusahaan untuk mencaplok Newmont.
Arifin masih menutup rapat informasi terkait hal ini. Namun yang pasti, dia mengatakan tengah mempersiapkan pernyataan resmi mengenai akuisisi ini.
"Tunggu pengumumannya pokoknya diambil‎alih seluruhnya. Ya diretrukturisasi semua. Tenang saja tidak lama lagi (diumumkan). Saya kira minggu ini," tutur dia. (Pew/Ahm)