Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) membatalkan rencana kenaikan harga elpiji bersubsidi 3 Kilo gram (Kg) Rp 1.000 per Kg yang tercantum dalam nota keuangan.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmaja mengatakan, pemerintah berencana mengurangi subsidi elpiji 3 Kg sekitar Rp 1.000 per Kg yang berujung pada kenaikan harga untuk mengurangi beban negara.
Baca Juga
"Tadinya di nota keuangan Presiden ke DPR dulu ada rencana mengurangi subsidi Rp 1.000 per Kg," kata Wiratmaja, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (11/4/2016).
Advertisement
Â
Baca Juga
Wiratmaja menuturkan, saat ini harga bahan baku elpiji turun akibat pengaruh tekanan harga minyak dunia. Dengan begitu, tanpa menaikkan harga subsidi elpiji telah mengalami pengurangan.
"Tetapi harga elpiji turun cukup lumayan berarti tidak perlu mengurangi subsidi Rp 1.000 itu, artinya tetap seperti apa adanya. 60 persen elpiji kita impor," ujar Wiratmaja.
Wiratmaja‎ mengungkapkan, sebelum bahan baku elpiji turun pemerintah mensubsidi elpiji sekitar Rp 5.000 per Kg. Setelah harga bahan baku turun, pemerintah hanya mengeluarkan Rp 3.500 hingga 4.000 per Kg.
"Saat ini harganya pas bagus, jadi harga subsidi tidak akan berubah dari yang direncanakan tanpa menaikkan harga Rp 1.000 per Kg. Itu yang saya ingin sharing masyarakat tidak panik karena elpiji tidakakan turun dalamwkatu dekat, sehingga apa adanya," tutur Wiratmaja. (Pew/Ahm)