Sukses

Mendag: Sektor Jasa Masa Depan Perekonomian RI

Kalau pemerintah tidak bertindak dan tidak fokus menangani soal jasa, maka Indonesia akan tertinggal.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas Lembong mengatakan sektor jasa adalah masa depan perekonomian Indonesia. Bukan berarti sektor infrastruktur tidak tumbuh, tapi sektor jasa dinilai akan berkembang lebih cepat.

“Kalau pemerintah tidak bertindak dan tidak fokus menangani soal jasa, maka kita akan tertinggal. Itu sebabnya para menteri memberi perhatian secara khusus terhadap sektor jasa. Negara lain sudah bergerak sangat maju,” kata Lembong saat membuka Sadli Lecture and International Services Summit 2016 di Jakarta, Selasa (12/4/2016).

Hadir pula pada acara ini Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan, Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro dan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.


Lembong mencontohkan, pelatihan di Jerman yang diisi warga negara Inggris sebagai tutornya. Ternyata, pesertanya adalah orang-orang Indonesia yang harus membayar kepada penyedia jasa. Baik pelaksana maupun pengajar tidak harus datang ke Indonesia, namun uang tetap bisa mengalir ke negara tersebut.

Menurutnya, bicara soal jasa adalah bicara soal skill atau keahlian. Untuk sektor pariwisata saja diperlukan paling tidak 10 juta tenaga kerja untuk mengembangkan 10 tujuan wisata baru yang diharapkan bisa menjadi besar seperti halnya Bali.

“Saat ini kita belum siap dengan tenaga kerja untuk menjalankan kafe, restoran, hotel, pelatih surfing atau guide yang mampu berbicara berbagai bahasa. Belum lagi mempersiapkan tenaga kerja yang akan dipakai di kawasan industri yang juga sedang dikembangkan. Bukannya skeptis, tapi memang nyatanya kita harus mempersiapkan sektor jasa dengan serius,” lanjut Lembong.

Di Indonesia, proporsi sektor jasa dalam GDP meningkat dari 45 persen di 2010 menjadi 56 persen pada 2014. Penelitian juga mengindikasikan bahwa 80 persen dari orang miskin di perkotaan dapat keluar dari status miskinnya karena pekerjaan atau pendapatan dari sektor jasa. (Nrm/Ndw)