Liputan6.com, Jakarta Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia menandatangani Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) untuk melakukan modernisasi sistem pengadaan barang/jasa.
“Sebagai perusahaan yang baru berusia tiga tahun, AirNav Indonesia terus meningkatkan kualitasnya, termasuk dalam hal sistem pengadaan barang dan jasa. Karena itu kita menjalin kerjasama dengan LKPP yang merupakan lembaga Pemerintah yang bertugas untuk merumuskan serta mengembangkan kebijakan pengadaan barang / jasa di lingkungan pemerintahan,” ujar Bambang Tjahjono dalam keterangannya, Rabu (13/4/2016).
Disampaikan Bambang, sebagai lembaga penyelenggara navigasi penerbangan yang mengelola ruang udara Indonesia,AirNav memiliki tugas untuk meningkatkan kualitas pelayanannya. Karena itu, selain melakukan modernisasi peralatan navigasi, AirNav juga ingin memiliki sistem pengadaan yang modern.
Advertisement
Baca Juga
“Kerjasama ini bertujuan supaya sistem pengadaan barang/jasa di AirNav Indonesia menjadi modern, sederhana, cepat, namun patuh terhadap aturan,” jelas Bambang.
LKPP akan membantu AirNav Indonesia untuk menyusun kebijakan dan prosedur pengadaan barang dan/atau jasa, pengembangan serta pemanfaatan sistem pengadaan barang dan/atau jasa dan analisa kebutuhan organisasi pengadaan barang dan/atau jasa.
Selain itu LKPP juga akan terlibat dalam peningkatan kompetensi sumber daya manusia di bidang pengadaan melalui pelatihan dan sertifikasi, serta melakukan pendampingan dalam proses pengadaan barang dan/atau jasa. Perjanjian ini memiliki jangka waktu selama dua tahun sejak Perjanjian ditandatangani.
Sementara itu, Kepala LKPP Agus Prabowo menyambut positif kerjasama dengan AirNav Indoesia. “Bisnis AirNav adalah safety dan teknologi, ini menjadi tantangan menarik bagi LKPP. Apalagi coverage AirNav adalah seluruh wilayah Indonesia,” ujar Agus.
Agus juga mengingatkan, saat AirNav memodernisasi sistem pengadaan, pasti akan ada tantangan dari pihak-pihak yang terganggu. “Tapi tadi dalam perbincangan dengan Direktur Utama saya menemukan klik bahwa tantangan itu siap dihadapi AirNav dalam upaya melakukan reformasi pengadaan,” pungkasnya.