Liputan6.com, Jakarta - Daya beli masyarakat menurun tidak memberikan dampak signifikan bagi penjualan produk-produk Panasonic. Buktinya, produsen barang elektronik asal Jepang tersebut tetap mampu meningkatkan pangsa pasar di dalam negeri.
Assosiate Direktur Panasonic Gobel Indonesia Ahmad Zakari mengatakan, di tengah kondisi ekonomi global menurun dan daya beli masyarakat belum pulih, saat ini pangsa pasar Panasonic terus meningkat. Hal ini membuktikan kedua kondisi tersebut tidak berdampak bagi penjualan produk Panasonic.
"Dari data, tumbuh dari 18 persen menjadi 25 persen (pangsa pasar), ini signifikan," ujar dia di Jakarta, Rabu (13/4/2016).
Advertisement
Zakari mengungkapkan, kunci Panasonic tetap bisa memperluas pangsa pasar di Indonesia yaitu menerapkan efisiensi biaya produksi pada masing-masing produk yang dihasilkan. Dengan demikian, meski daya beli tengah menurun, harga yang ditawarkan Panasonic tetap terjangkau bagi masyarakat.
Â
Baca Juga
"Ketika krisis kita lakukan efisiensi pada produk-produk Panasonic. Efisiensi cost production 40 persen untuk AC, 70 persen untuk produk lighting. Jadi tidak ada hambatan bagi konsumen untuk beli produk Panasonic walau dalam masa krisis," kata dia.
Zakari juga menjelaskan, saat ini produk pendingin ruangan (AC) masih menjadi andalan. Produk ini memberikan kontribusi terbesar bagi Panasonic.
"Kalau AC memang kita sejak lama jadi leader dan kita tambah marketnya. Tapi kulkas, TV, mesin cuci juga tumbuh bagus. Jadi main. Produk main category kita tumbuh bagus, di luar ekspektasi," ungkap dia.
Untuk terus meningkatkan dominasi produk pendingin udaranya, Panasonic kini juga fokus pada pasar dengan kapasitas besar. Dalam hal ini, Panasonic memanfaatkan pertumbuhan infrastruktur yang tengah digalakkan oleh pemerintah.
"AC kita coba konsentrasi di big capacity seperti untuk gedung, hotel, rumah sakit. Kita coba konsentrasi di sana. Saat ini masih banyak pembangunan, dan pembangunan di Indonesia luar biasa," ujar dia. (Dny/Ahm)