Sukses

Pasar Properti Jabodetabek Masih Lesu

Daya beli masyarakat berkurang membuat sektor properti kurang bergairah.

Liputan6.com, Jakarta - Konsultan properti internasional Cushman & Wakefield menyatakan kondisi berbagai bidang properti di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) masih lesu karena selaras dengan pertumbuhan perekonomian nasional.

Hal ini disampaikan oleh konsultan properti internasional Cushman Wakefield. Kondisi pasar properti ini dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi nasional.

"Kondisi properti saat ini masih mendung," kata Direktur Riset Cushman & Wakefield Arief Rahardjo dalam paparan properti di Jakarta, Kamis (14/4/2016)

Ia mengungkap kondisi ini karena tingkat daya beli masyarakat yang berkurang. Lebih lanjut ia mengatakan pertanyaan besar yang menjadi tantangan adalah kapan kondisi properti lesu ini dapat berakhir.

Arief menilai, sektor ritel dinilai masih cukup stabil. Sedangkan untuk perumahan,  Arief menuturkan juga dinilai stabil karena kebanyakan pengembang mengeluarkan kluster sangat terbatas.

Konsultan properti Colliers International juga menyatakan kondisi sektor properti pada 2016 ini akan sama dengan kondisi tahun 2015. Kondisi tersebut belum membaik karena siklus properti memasuki perlambatan pertumbuhan.

"Perlambatan selama 2015 masih terjadi di tahun 2016," ujar Associate Director Research Colliers Indonesia Ferry Salanto.

Ferry mengatakan, kinerja properti mengalami perlambatan antara lain karena sektor tersebut terkait erat dengan pertumbuhan perekonomian suatu negara. Meski saat ini ada perlambatan, ia tetap yakin pada semester kedua tahun 2016 mendatang mulai akan ada perkembangan. (Vna/Ahm)

Video Terkini