Liputan6.com, Jakarta - PT Aneka Tambang (Persero) Tbk/Antam menyatakan Indonesia memiliki peran untuk kemajuan Jepang. Lantaran hasil produksi bauksit Indonesia telah lama diekspor ke Jepang.
Direktur Utama PT Antam Tbk Tedy Badrujaman mengatakan, Antam telah melakukan penambangan bauksit sejak 73 tahun lalu dari wilayah kerja pertambangan Pulau Kijang. Namun bauksit tersebut langsung diekspor ke Jepang untuk diolah menjadi aluminium.
"Antam perusahaan pertambangan sudah pengalaman memproduksi bauksit hampir 73 tahun kita ekspor ke Jepang," ‎kata Tedy, di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (14/4/2016).
Advertisement
"Aluminium membawa Jepang dalam kemajuan, seperti yang terjadi sampai saat ini jadi kemajuan di Jepang banyak ditunjang bahan baku dari kita," tambah dia.
Baca Juga
Tedy mengungkapkan, setelah kandungan bauksit di Pulau Kijang habis, Antam menggeser pencarian bauksit ke Kalimantan Barat.‎
Namun Antam akan mengelola bauksit di dalam negeri dengan ada kerja sama pembentukan anak usaha dengan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) untuk membangun Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat.
‎
"Kemitraan dengan Antam akan mewujudkan industri pengolahan Bauksit di Indonesia menjadi Smelter Grade Alumina yang merupakan bahan baku utama Pabrik Peleburan Aluminium Inalum," tutur Tedy.
Smelter grade alumina yang dibangun anak usaha gabungan Inalum dan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk, rencananya memiliki kapasitas sebesar 2 juta ton SGA per tahun.
Pembangunan akan dibangun secara bertahap dengan kapasitas 1 juta ton SGA per tahun pada tahap I, diperkirakan selesai pada 2019. (Pew/Ahm)