Sukses

Orang Beli Emas untuk Investasi Sejak 1970

Pada kuartal pertama ekuitas dan emas telah bertukar tempat. Nilai emas memperoleh peningkatan 14,29% sementara ekuitas telah turun 7,82%

Liputan6.com, Jakarta Setelah sempat mengalami penurunan selama beberapa kuartal, harga emas naik ke level US$ 1.200 dalam beberapa pekan terakhir di tempat perdagangan dan obligasi. Emas menjadi salah satu pillihan investasi karena rendah risiko. Tren investasi emas sudah mulai sejak 1970.

Melansir Forbes, Senin (18/4/2016) Saham SPDR jatuh 12,58 persen dalam lima tahun terakhir. Sementara S&P 500 (SPY) meningkat 38,85 persen. Pada kuartal pertama ekuitas dan emas telah bertukar tempat. Nilai emas memperoleh peningkatan 14,29 persen sementara ekuitas telah turun 7,82 persen.

Selama bertahun-tahun, emas telah dianggap sebagai investasi yang menguntungkan. Banyak orang menganggap bahwa berinvestasi emas akan terhindar dari bahaya inflasi. Tren berinvestasi emas bermula pada tahun 1970 ketika harga minyak dan beberapa kebijakan moneter banyak memicu inflasi.

Situasi yang sama juga terjadi setelah krisis keuangan yang terjadi pada tahun 2008 hingga 2009. Banyak orang beralih ke emas sebagai solusi investasi yang mereka pilih.

Hal ini dikarenakan emas mampu mengangkat permintaan untuk aset keuangan, dan mampu memicu inflasi aset daripada inflasi komoditas.

Inilah alasan utama mengapa harga emas anjlok sementara nilai ekuitas terus meningkat selama lima tahun terakhir.
Dalam beberapa pekan terakhir, harga emas meningkat akibat ketidakpastian inflasi.

Menurut penulis buku The New Case For Gold James Rickards, harga emas dapat mencapai US$ 10.000. Namun pertanyaan muncul, apakah mungkin? (Vna/Zul)