Liputan6.com, Washington DC - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Komite Pembangunan Bank Dunia. Sebagai ketua, Menkeu Bambang akan memimpin forum para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral anggota Bank Dunia.
Bambang mulai bertugas pada 2016 hingga dua tahun ke depan. Pendahulunya adalah Marek Belka yang merupakan Gubernur Bank Sentral Polandia. Ini merupakan kali pertama Indonesia menduduki posisi bergengsi ini. Sedangkan jika dari kawasan Asia Tenggara, Bambang merupakan orang kedua yang menduduki posisi tersebut. Sebelumnya pernah terpilih Anwar Ibrahim dari Malaysia untuk posisi yang sama.
Baca Juga
Posisi Menkeu Bambang sebagai Ketua Komite ini sangat strategis karena forum tersebut beranggotakan menteri keuangan dan juga gubernur bank sentral anggota Bank Dunia. Mereka bertugas memberi arahan strategis bagi aktivitas global bank dunia dalam mendorong pembangunan ekonomi dunia dan memobilisasi sumber-sumber finansial untuk mencapai target pembangunan global.Â
Dalam pertemuan tertutup yang berlangsung selama tiga jam di gedung Bank Dunia, semua negara anggota menyadari bahwa Bank Dunia tidak lagi bisa menjalani kegiatan dasarnya hanya di bidang pembangunan ekonomi, tetapi lebih adaptif pada perkembangan global. Diantaranya terkait isu perubahan iklim, berkembangnya penyakit endemik dan pengungsi.
“Seluruhnya sepakat bahwa bank dunia butuh fleksibilitas, dan harus adaptif. Selain tentu menjalankan tugasnya menjaga ekonomi global," jelas Bambang, di Washington DC, AS, Senin (18/4/2016).
Masalah pengungsi juga menjadi salah satu topik pembahasan utama. Bank dunia melalui Islamic Development Bank (IDB) akan mengambil peran memberikan bantuan bagi negara tujuan pertama para pengungsi untuk mencegah meledaknya kemiskinan.
Ia melanjutkan, bagi Indonesia posisi ini dirasa sangat menguntungkan. Indonesia dipilih karena posisinya yang cukup penting di Asia Tenggara. Ekonomi Indonesia kini diperhitungkan sebagai ekonomi ke-15 terbesar di dunia. Bambang juga berjanji membawa Indonesia dan komite menjadi jembatan kerja sama negara maju dan negara berkembang.
Untuk diketahui, Komite Pembangunan Bank Dunia berisikan 37 menteri keuangan dan gubernur bank sentral seluruh dunia. Mereka bersidang dua kali setahun pada musim semi bulan April dan musim gugur bulan Oktober. (Prisca Niken/Gdn)