Sukses

Jokowi: Reformasi Ekonomi Terus Berjalan

Presiden Joko Widodo optimistis kondisi ini bisa menjadi peluang bagi Indonesia untuk bangkit menggenjot pertumbuhan.

Liputan6.com, Jakarta - Pelemahan ekonomi global berdampak pada banyak negara termasuk Indonesia. Namun, Presiden Joko Widodo (Jokowi) optimistis kondisi ini bisa menjadi peluang bagi Indonesia untuk bangkit menggenjot pertumbuhan dan melakukan reformasi ekonomi.

Hal ini disampaikan Presiden ketika memberikan sambutan pada pertemuan dengan pimpinan lembaga keuangan internasional di Grosvenor House pada Selasa (19/4/2015).

"Pelemahan yang terjadi justru menjadi peluang bagi kami untuk melakukan reformasi ekonomi. Memang ada yang setuju dengan reformasi dan tidak sedikit yang menolaknya. Tapi kami tegaskan bahwa reformasi harus berjalan dan terus berjalan," kata Presiden yang akrab disapa Jokowi ini dalam keterangannya.

Jokowi melanjutkan, fokus reformasi yang ditekankan adalah keterbukaan dan kompetisi. "Kami harus terbuka dan tidak mungkin lagi menjadi tertutup," kata Presiden.

Kompetisi, lanjut Jokowi, akan membawa perbaikan dan menuju kondisi yang lebih baik. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini memberikan contoh yang terjadi di sektor penerbangan, di mana pada awalnya hanya terdapat 3 maskapai penerbangan.

"Tapi setelah terbuka, kini telah terdapat 70 maskapai penerbangan. Bahkan dengan kompetisi yang sangat ketat Garuda nyaris bangkrut dua kali," jelas dia.

Saat ini, industri penerbangan telah tumbuh tiga kali lipat. Karena kompetisi yang sangat ketat. "Tiket menjadi lebih murah dan masyarakat memiliki banyak pilihan penerbangan," ujar Presiden.

"Bahkan Garuda berhasil bangkit dan kini telah menjadi satu dari tujuh maskapai penerbangan terbaik dunia dan diberi lima bintang," tambah Jokowi.

Kompetisi seperti itu juga dialami sektor perbankan, stasiun pengisian bahan bakar dan bioskop. "Sekarang kami melakukan deregulasi dan membuka banyak sektor," dia menegaskan.

Turut hadir dalam pertemuan ini, Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo.

Sebelum pertemuan, Menteri Keuangan mengharapkan para investor mendengarkan langsung visi dari Presiden dan komitmen Pemerintah Indonesia untuk menjaga stabilitas perekonomian, serta selalu berupaya untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Yang ingin kita capai adalah agar mereka selalu percaya kepada kinerja ekonomi Indonesia dan selalu percaya pada arah pengelolaan ekonomi di bawah pemerintahan Presiden Jokowi," ujar Bambang.

Di antara delegasi lembaga keuangan internasional yang hadir antara lain: Goldman Sachs, JP Morgan Asset Management, Schroder, Fitch Ratings dan London Stock Exchange Group. (Zul/Nrm)