Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan bersama dengan sejumlah mitra kerja bidang perumahan membentuk Tim Pendataan Program Satu Juta Rumah Tahun 2016.
Adanya tim tersebut diharapkan dapat menghimpun data-data pembangunan rumah untuk masyarakat sehingga hasilnya bisa lebih akurat.
“Kami bersama para mitra kerja bidang perumahan telah membentuk tim pendataan Program Satu Juta Rumah Tahun 2016. Kami harap tim ini bisa menghimpun data-data pembangunan rumah yang sudah dibangun untuk masyarakat,” ujar Direktur Perencanaan Penyediaan Perumahan Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Dedy Permadi dalam keterangannya, Kamis (21/4/2016).
Dedy menjelaskan, tujuan pembentukan tim untuk membahas strategi pendataan Program Satu Juta Rumah 2016 agar lebih optimal demi mencapai target satu juta rumah. Adapun Strategi Pendataan Program Satu Juta Rumah 2016 berbeda dengan tahun sebelumnya.
Baca Juga
“Tahun ini ditugaskan ada enam koordinator yang bertanggungjawab atas data-data perumahan antara lain yang dibangun oleh kontribusi CSR dan LSM, perbankan, pengembang, Pemerintah Daerah, APBN dan Kementerian/ Lembaga / BPJS Ketenagakerjaan,” tutur dia.
Lebih lanjut, Dedy menuturkan, kegiatan pendataan Program Satu Juta Rumah merupakan kegiatan penting dan perlu dilakukan secara intensif mengingat luasnya wilayah Indonesia. Padahal pembangunan rumah merupakan kebutuhan dasar masyarakat yang harus dipenuhi sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masing-masing.
Saat ini, imbuh Dedy, diperlukan satu format data yang sama untuk menghimpun data pembangunan rumah baik yang dimiliki pemerintah pusat maupun pemerintah daerah agar nantinya memudahkan mitra kerja seperti pengembang, perbankan dan pemerintah daerah maupun masyarakat bisa mengisi dan melaporkan hasil Program Satu Juta Rumah.
“Kami juga menerima masukan dari beberapa peserta mengenai format data yang perlu dicek kembali karena beberapa memang ada juga peserta yang sudah memiliki format sendiri. Kami akan coba sinkronkan formatnya jadi satu dan disosialisasikan secara luas,” ujar dia. (Yas/nrm)