Sukses

Punya Bandara Megah, Wisata Papua Makin Menggeliat

Selesainya pengembangan Bandara Domine Eduard Osok (DEO) di Sorong diyakini akan berdampak positif bagi pertumbuhan sektor pariwisata di Pap

Liputan6.com, Jakarta - Selesainya pengembangan Bandara Domine Eduard Osok (DEO) di Sorong diyakini akan berdampak positif bagi pertumbuhan sektor pariwisata di Papua Barat.‎ Terlebih lagi, lokasi bandara tidak jauh dari salah satu destinasi wisata yang telah mendunia yaitu Raja Ampat.

‎Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Kelas I DEO, Paryono mengatakan, selama ini wisatawan mancanegara yang ingin ke Raja Ampat terlebih dahulu harus masuk melalui bandara internasional seperti Bandara Soekarno-Hatta di Jakarta, Bandara Sultan Hasanuddin di Makassar atau ‎Bandara Sam Ratulangi di Manado.

‎"Kalau saat ini kan kebanyakan unschedule (penerbangan tak berjadwal) karena ada peraturan menteri di mana registrasi asing hanya bisa di bandara internasional sehingga untuk ke sini harus gunakan armada domestik," ujar dia di Sorong, Papua Barat, Jumat (22/4/2016).

Namun dengan pengembangan bandara yang telah rampung serta fasilitas yang lebih memadai, maka bukan tidak mungkin Bandara DEO bisa menjadi bandara internasional. Dengan demikian, maskapai asing bisa melakukan penerbangan langsung ke bandara ini.

"(Dengan adanya pengembangan) Akan ada pengaruhnya nanti. Kalau fasilitas di sini sudah semakin cukup dan ramai maka bisa didorong internasional di sini," kata dia.

Pengembangan bandara ini juga diharapkan tidak hanya berdampak positif pada kunjungan wisatawan ke Raja Ampat tetapi juga ke destinasi wisata lain di Papua Barat‎ seperti Desa Sawinggrai, Taman Nasional Teluk Cendrawasih, Situs Purbakala Tapurarang, TWA Gunung Meja dan lain-lain.

‎"Potensi sekarang memang Raja Ampat. Tetapi bukan hanya itu, nanti daerah lain juga dengan adanya pemekaran," kata dia.

Dari tahun ke tahun, jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Raja Ampat terus mengalami peningkatan. Pada 2014, tercatat sebanyak 12.296 orang wisatawan mancanegara berlibur ke surganya terumbu karang tersebut. Kemudian pada 2015, jumlah kunjungannya meningkat menjadi 13 ribu wisatawan asing. (Dny/Zul)