Liputan6.com, Sorong - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) membentuk tim Satuan tugas Indonesia Terang. Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Said Didu didapuk menjadi ketua satgas yang bertugas untuk melancarkan program tersebut.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengatakan, Satuan Tugas dibentuk untuk menjadi koordinator program Indonesia terang sekaligus mengawasi jalannya program kelistrikan di daerah terpencil Indonesia ini.
"(Tugasnya) Berkoordinasi lintas kementerian provinsi saya kira bukan tumpang tindih memang perlu sinergi dan koordinasi," kata Sudirman, di Sorong, Jumat (22/4/2016).
Advertisement
Baca Juga
Sudirman menjelaskan, Satuan tugas tersebut bekerja per regional, untuk melakukan sosialisasi, identifikasi masalah, dana perencanaan untuk melistriki wilayah yang diidentifikasi. Eksekusi perencanaan tersebut akan dilakukan bersama dengan pemerintah daerah.
"Di sisi regulasi kita sudah membentuk tim ini melalui Peraturan Menteri ESDM kita sedang jalan ke daerah melakukan sosialisasi sekaligus perencanaan jadi dengan itu setiap kabupaten kita pertajam kebutuhannya apa," terang Sudirman.
Sudirman menugaskan staf khususnya yang juga mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu. Dia berharap, dengan adanya satuan tugas ini, program tersebut bisa berjalan dengan lancar.
"Tidak perlu tumpang tindih pekerjaan cukup besar, kita kordinasi karena nanti juga ada kementerian desa, jadi tugas Pak Said Didu," tutur Sudirman.
Sementara itu Said Didu menambahkan, timnya yang terdiri dari Penggerak Energi Tanah Air (PETA) akan bergerak ke daerah yang menjadi sasaran untuk dilistriki. Target wilayah yang menjadi prioritas adalah tiga provinsi di Indonesia Timur, yaitu Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat dengan jumlah 2519 desa.
"Ini harus ada perhatian khusus perlu banyak pihak, tugasnya memastikan target 2519 desa yang masih gelap itu tercapai. Dibentuk satgas secara vertikal ke desa, secara horizontal kementerian," tutup Said. (Pew/Zul)