Liputan6.com, Sorong - Proses pengembangan Bandara Domine Eduard Osok (DEO) Sorong, Papua Barat telah rampung. Rencananya, pengoperasian bandara tersebut akan diresmikan langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan dalam waktu dekat.
Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Kelas I DEO Paryono mengatakan, jika tidak ada halangan, rencananya peresmian akan dilakukan setelah Presiden Jokowi kembali dari lawatan ke sejumlah negara di Eropa, yaitu pada akhir bulan ini atau awal bulan depan.
"Antara akhir April atau awal Mei. Tapi bisa saja tanggal 1-3 Mei, karena kalau tidak ada perubahan tanggal 30 April (Presiden Jokowi) ke Papua. Kalau tidak salah jadwalnya seperti itu," ujar dia di Sorong Papua Barat, Jumat (22/4/2016).
Paryono menyatakan, kepastian dari peresmian ini akan dibahas dalam rapat koordinasi. Namun dia memastikan pihak pengelola sudah siap untuk meresmikan bandara ini.
Baca Juga
"Lima hari sebelum hari H biasanya ada rapat koordinasi, itu berarti sudah dekat. Sekarang masih tentatif," tandas dia.
Sebagai informasi, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus mengubah wajah bandara-bandara di wilayah timur Indonesia. Salah satu bandara yang telah dibenahi kondisinya serta dilakukan pengembangan yaitu Bandara DEO Sorong.
Saat ini Bandara DEO memiliki landasan pacu (runway) dengan panjang 2.060 meter dan lebar 45 meter yang bisa didarati pesawat berbadan lebar (wide body) dan pesawat propeller. Ke depannya, panjang runway bandara ini akan ditingkatkan menjadi 2.500 meter agar lebih banyak jenis pesawat yang bisa mendarat di bandara ini.
"Ini akan ditingkatkan menjadi 2.500 meter, plus stopway di kedua sisi ujung runway. Apron (tempat parkir pesawat) juga sedang kita lakukan diperluas secara bertahap. Saat ini apron kita bisa menampung 7 pesawat berbadan lebar setingkat NG dan 3 pesawat propeller seperti ATR atau Hercules," kata Paryono.
Selain itu, tampilan terminal bandara yang letaknya tidak jauh dari pantai ini kini terlihat megah dan modern serta dilengkapi dengan beragam fasilitas penunjang yang umumnya ada di bandara internasional.
Bentuk bangunan terminal menyerupai buah pinang, dengan luas mencapai 13.700 meter persegi dan terdiri dari dua lantai dengan ruang tunggu berkapasitas 750 orang.
Fasilitas yang ada bandara ini juga semakin lengkap, antara lain dengan pemasangan dua garbarata, lift dan escalator terminal, x-ray bagasi, metal detector, baggage handling system, kabin multi view.
Advertisement
Selain itu terminal juga dilengkapi sejumlah toilet yang lebih modern dan bersih. Desain interior terminal juga telah diperbarui sehingga tidak kalah dengan bandara-bandara modern di kota-kota lain.
"Masalah kebersihan yang semula terminal luasannya terbatas, kondisinya masih sederhana, belum dianggap terminal yang representatif, closet masih jongkok, jumlahnya terbatas, tidak perlu tisu. Sedang sekarang, saya kira sudah representatif," ungkap dia.(Dny/nrm)