Sukses

Gaji Rp 3 Juta per Bulan, Apakah Sebaiknya Punya Mobil?

Mungkinkah karyawan bergaji Rp 3 juta per bulan bisa beli mobil?

Liputan6.com, Jakarta - Kebutuhan akan mobil, semakin hari semakin meningkat. Hal ini jelas terbukti dalam perhitungan jumlah pembelian dari tahun ke tahunnya.

Saat ini, produsen mobil pun makin gencar untuk memasarkan produknya. Salah satunya dengan memberikan berbagai jenis promo kepada para pelanggannya.

Salah satu promo yang mereka berikan adalah dengan cicilan mobil murah untuk mendapatkan sebuah mobil. Hal ini ditujukan untuk para calon konsumen dengan penghasilan menengah ke bawah.

Dengan cicilan sekitar Rp 3 juta-5 juta, para produsen kini berharap agar bisa menambahkan jumlah pembelinya, dengan mulai mencakup para konsumen dari kelas menengah ke bawah.

Namun, apakah para calon konsumen dari kelas menengah ke bawah itu akan sanggup?

Dalam artikel ini akan terdapat pembahasan dan juga uraian beberapa alasan mengapa Anda tidak direkomendasikan untuk mengajukan cicilan mobil pada sebuah perusahaan produsen mobil ketika masih memiliki gaji sekitar Rp 3 jutaan, seperti dikutip dari www.cermati.com, Sabtu (22/4/2016).

1. Tenor yang Panjang

Untuk masalah pembelian sebuah mobil dengan cicilan yang murah, tentu saja hal ini akan berakibat pada tenor yang sangat panjang. Dengan tenor yang panjang ini, tentu saja akan ada beberapa kerugian yang Anda dapatkan.

Dengan cicilan yang berkisar Rp 3 juta-5 juta per bulan, terhitung kurang lebih bisa mencapai tahun ke 8 agar Anda bisa melunaskan segala cicilan. Namun, faktanya menunjukkan mobil baru yang akan Anda gunakan untuk kebutuhan sehari-hari hanya bisa berusia paling lama sekitar lima tahun.

Setelah itu biasanya mobil akan mengalami kerusakan atau hal lainnya yang tentu saja akan mengorek banyak uang Anda.

Dengan penghasilan Anda yang hanya sekitar Rp 5 jutaan, ditambah dengan cicilan yang lumayan besar, bukannya tidak mungkin Anda akan kewalahan pada akhirnya. Hal inilah yang menjadi sebuah kelemahan pada pengajuan mobil dengan cicilan yang kecil.

2 dari 3 halaman

Selanjutnya

2. Kondisi Keuangan

Selain tenor yang panjang, Anda pun tentu harus memikirkan tentang kebutuhan-kebutuhan lainnya. Sebut saja gaji Anda Rp 5 juta.

Dalam perhitungan wajarnya, Anda harus menabung sekitar 20 persen untuk masa depan, setelah itu menabung untuk kebutuhan primer Anda selama sebulan ke depan.

Apabila Anda melakukan cicilan mobil pada saat itu, Anda bisa saja menghabiskan sekitar 50 persen gaji bulanan hanya untuk membayar cicilan mobil.

Hal inilah yang akan memberi masalah bagi Anda. Mobil yang Anda inginkan bisa didapat, namun kebutuhan primer Anda tidak bisa terpenuhi.

3. Kemacetan dan Pemborosan Bensin

Fakta lainnya membuktikan saat ini kondisi Negara kita sedang dalam krisis kemacetan, apalagi yang tinggal di kota besar seperti Jakarta. Karena kemacetan tersebut, waktu tempuh menjadi sangat lama.

Bahkan dalam sebuah penelitian, apabila pembelian mobil terus meningkat, bukan tidak mungkin kemacetan akan semakin bertambah dan kecepatan pemakaian mobil pada tahun 2020 bisa mencapai 8 Km/jam. Tentu saja memiliki mobil akan membuat pengeluaran menjadi sangat sia-sia.

Terlebih lagi, hal ini pun memiliki dampak pada borosnya penggunaan bensin (BBM). Saat macet, mobil harus berjalan dengan gigi rendah, tentu saja ini akan membakar lebih banyak bensin karena gas yang ditekan relatif besar dan tidak stabil karena harus berhenti dan jalan terus selama macet.

3 dari 3 halaman

Bukan kebutuhan



Membeli Mobil Bukanlah kebutuhan Utama Anda

Dengan mencicil mobil dengan gaji yang pas-pasan, tentu saja hal ini membuat gaji Anda akan terbagi dua saja, 50 persen untuk kebutuhan primer dan 50 persen untuk membayar cicilan mobil.

Lalu bagaimana dengan kebutuhan sekunder dan juga perawatan dan suku cadang mobil? Padahal, biasanya mobil harus selalu melakukan perawatan kurang lebih dua bulan sekali.

Dalam hal ini, Anda seharusnya bisa lebih berhati-hati dan juga teliti dalam mengambil sebuah cicilan mobil. Di beberapa kasus, cicilan mobil murah yang ditawarkan oleh sebuah produsen mobil, biasanya belum termasuk dengan biaya administrasi dan juga biaya pajak.

Sekali Anda setuju dengan cicilan dan uang muka yang ditawarkan pihak produsen, biasanya nilainya akan membengkak sampai hitungan berjuta-juta. Alasan yang digunakan adalah untuk biaya administrasi, asuransi, dan lainnya. Karena itu, pikirkan matang-matang sebelum memutuskan. (Ahm/Ndw)