Liputan6.com, Jakarta - Unik dan berbeda tapi terasa nyaman. Kesan pertama saat merasakan kursi duduk beanbag. Produk inovatif yang sukses dibesut pengusaha muda Gary Sangitan di bawah bendera Bottom Dock (BD).
“Waktu itu mulainya tahun 2009, saya keluar negeri ke Singapura. Saya lihat mereka di sana membuat beanbag cuma satu tipe satu pilihan bahan. Kemudian untuk kualitas sangat rendah nggak bagus, nggak memudahkan buat konsumen mereka dan harganya nggak reasonable dalam arti mahal banget untuk kualitas seperti itu. Menurut saya nggak worth it untuk dibeli, akhirnya saya bawa kembali ide ini ke Indonesia,” jelas dia, Jumat (22/4/2016).
Beanbag merupakan sofa tanpa rangka yang bisa diduduki secara fleksibel mengikuti lekuk tubuh penggunanya. Bermodal Rp 10 juta yang dikumpulkan dari hasil jerih payah bekerja sebagai fotografer, kini Gary mampu menciptakan belasan varian beanbag yang diminati tak hanya pelanggan perorangan tapi juga perusahaan.
Pria kelahiran Jakarta 27 tahun silam ini mengaku bukan hal mudah untuk mengembangkan bisnisnya. Di satu sisi menjadi peluang pasar yang menjanjikan, tetapi di sisi lain perlu kerja keras untuk membangun pasarnya. Simak selengkapnya dalam video ini:
BERANI BEDA: Pemuda Ini Sukses Rintis Usaha Sofa Tanpa Rangka
Bermodal Rp 10 juta yang dikumpulkan dari hasil jerih payah bekerja sebagai fotografer, kini Gary mampu menciptakan belasan varian beanbag.
Advertisement