Sukses

Presiden Banggakan Ekonomi RI di Depan Pengusaha Belanda

Presiden Jokowi mengungkap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tumbuh mencapai 5,03 persen di kuartal keempat di 2015.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Forum Bisnis Indonesia-Belanda di Grand Hotel Amrath Kurhaus, Den Haag, Belanda. Ini dilakukan usai melakukan blusukan di Port of Rotterdam pada Jumat (22/4/2016) waktu setempat.

Saat memberikan pidato kunci di forum ini, Presiden mengungkapkan di tengah goncangan yang melanda dunia, dengan hampir seluruh pasar kapital dunia mengalami kejatuhan serta pasar minyak mentah yang terganggu, Indonesia menunjukkan ketahanan melalui pertumbuhan ekonomi yang mengejutkan.

Presiden mengungkapkan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tumbuh mencapai 5,03 persen di kuartal keempat di 2015.

Pertumbuhan ekonomi tersebut, menurut Presiden Jokowi, dapat dicapai karena Indonesia memiliki dua mesin pertumbuhan, yakni pembangunan infrastruktur dan investasi.

“Anda boleh cek ke jurnalis di Indonesia, cek ke duta besar di Jakarta. Saya percaya banyak yang terkejut dengan pembangunan infrastruktur saat ini di Indonesia,” ucap Presiden Jokowi, seperti dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, Sabtu (23/4/2016).

Terkait dengan dengan investasi, Presiden mengungkapkan pemerintah terus memperbaikinya agar proses perizinan dapat dipersingkat dan kemudahan berusaha dapat ditingkatkan.

Untuk itu, Presiden mengundang para pengusaha Belanda berinvestasi di Indonesia. Presiden juga mengungkapkan Belanda merupakan kawan terlama dan pendukung terkuat Indonesia di Uni Eropa.

Presiden mengungkapkan, berdasarkan rilis Asian Development Bank (ADB), Indonesia memiliki daya tarik investasi dan minat untuk investasi di Indonesia saat ini berada pada titik tertinggi sepanjang sejarah.

Dalam kondisi dimana Tiongkok yang tengah mengalami masa transisi, ungkap Presiden, banyak perusahaan merelokasi pabriknya dari negeri ini ke negara-negara di Asia Tenggara.

“Dan tentu saja Indonesia juga akan mendapatkan porsi yang cukup, terutama karena Indonesia adalah ekonomi terbesar di Asia Tenggara," ujar Presiden. (Nrm/Ndw)