Liputan6.com, Jakarta - Penerapan subsidi listrik tepat sasaran dengan mencabut subsidi untuk golongan pelanggan 900 Volt Ampere (VA) yang mampu, masih menunggu keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jarman mengatakan, Menteri ESDM Sudirman Said telah melaporkan ke Presiden Jokowi terkait hasil pendataan pelanggan 900 VA untuk menjalankan program subsidi tepat sasaran.
Baca Juga
 "Pak Menteri ESDM sudah melaporkan," kata Jarman seperti yang dikutip di Jakarta, Selasa (26/4/2016).
Advertisement
Jarman menuturkan, saat ini pihaknya menunggu arahan Presiden Jokowi untuk menerapkan program tersebut.‎ Namun, sebelum menerapkan, laporan tersebut akan dibahas dalam Rapat kabinet terbatas dengan mengacu pada kondisi ekonomi dan inflasi.
Â
Baca Juga
"Kita tunggu arahan Pak Presiden kapan waktunya, tentu harus dibawa ke sidang setelah lihat kondisi ekonomi inflasi, dan lain-lain. Pak presiden menentukan kapan mulainya, dan akan bawa ke rapat kabinet terbatas untuk dapat masukan dari yang lain-lain," ujar Jarman.
Jarman mengungkapkan, waktu pelaksanaan subsidi tepat sasaran yang mundur untuk golongan 900 VA, membuat subsidi listrik membengkak. Lantaran dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2016 telah disepakati penerapan subsidi tepat sasaran mulai 1 Januari 2016.
Namun dia belum bisa menyebutkan besaran tambahan subsidinya, karena tergantung penerapan program tersebut. Semakin lama diterapkan subsidi listrik akan semakin membesar.
"Pasti ada pertambahan, tergantung dari kapan pelaksanaan. Itu berbeda, satu bulan beda ya beda lagi, yang jelas subsidi bertambah iya, tapi berapa belum," tutur Jarman. (Pew/Ahm)
Â