Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah terus mengejar pembangunan proyek jalan Tol Semarang-Solo Seksi 3, yakni ruas Bawen-Salatiga sepanjang 17,5 Kilometer (Km). Pemerintah menargetkan jalan tol tersebut sudah bisa beroperasi pada Juni atau sebelum Lebaran 2016. Bagaimana kemajuan proyek tersebut saat ini?
Liputan6.com dan beberapa awak media lain berkesempatan meninjau proyek pembangunan jalan Tol Bawen-Salatiga, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Selasa (26/4/2016). Proyek ini sudah mulai dikerjakan pada Juli tahun lalu.
Perjalanan dimulai dari Desa Delik, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, menggunakan kendaraan Pajero Sport, Mitsubishi, dan Land Rover. Kendaraan tersebut sangat cocok dipakai di medan jalan berbatu, bertanah, dan licin jika diguyur hujan.
Baca Juga
Sejauh mata memandang, seluruh kanan kiri ruas Tol Bawen-Salatiga masih berupa gundukan tanah yang menjulang tinggi. Pada posisi tengah yang akan dijadikan jalan tol utama, tanah sudah mulai diratakan. Kita juga bisa melihat puluhan buruh konstruksi yang sedang mengoperasikan alat-alat seperti eskavator, truk, crane, dan lainnya untuk menguruk tanah maupun kontrusksi jembatan. Adapula yang asyik membangun jembatan untuk sungai serta pagar-pagar pembatas antara jalan tol dan perumahan rakyat.
Tim media dibawa menyusuri setiap kilometer jalan Tol Bawen-Salatiga Paket 3.1 sampai paket 3.3. Di jalur paket 3.1, kita bisa menjumpai proyek pembangunan Jembatan Tuntang yang digarap PT Adhi Karya Tbk. Rencananya jembatan ini akan mulai beroperasi melayani pemudik mulai 29 Juni 2016.
Kemudian perjalanan berlanjut. Di tengah perjalanan, mata akan dimanjakan dengan hamparan sawah yang membentang luas. Jalan Tol Bawen-Salatiga pun dilalui dengan penuh rasa penasaran, tetapi tetap waspada. Alasannya, di beberapa bagian jalan harus melewati tanjakan maupun turunan yang tinggi dan curam, seperti berada di tepi jurang.
Petualangan di jalan Tol Bawen-Salatiga kemudian berakhir di Paket 3.3B, di mana sedang dibangun proyek jembatan Kali Senjoyo yang dikerjakan PT Pembangunan Perumahan Tbk (PP). Proyek ini juga sedang dikebut untuk dioperasikan pada Lebaran tahun ini.
Perjalanan sepanjang 10 kilometer, tim media hanya mendapati proses pengurukan tanah. Belum ada kemajuan seperti pengerasan tanah, apalagi pemasangan beton, pengecoran, maupun pengaspalan.
Saat ini ruas Bawen-Salatiga sepanjang 17,5 kilometer sedang dilaksanakan pengadaan lahan dan konstruksi. Seksi 3 ini merupakan kelanjutan dari seksi sebelumnya, yakni Seksi I Ruas Semarang-Ungaran (10,8 km) yang telah beroperasi sejak 17 November 2011 dan Seksi 2 ruas Ungaran-Bawen (12 km) yang beroperasi sejak 11 April 2014.
Sementara jalan Tol Bawen-Salatiga sebesar 92,7 persen. Masih tersisa beberapa lahan milik desa (Tanah Kas Desa) dan lahan milik Warga Terkena Proyek (WTP) sempat terhenti akibat adanya peralihan peraturan sejak 1 Januari 2016 yang menggunakan UU tentang Pengadaan Tanah yang baru yaitu UU Nomor 2 Tahun 2012 agar ruas Bawen-Salatiga dapat difungsikan sementara melayani arus mudik dan balik Lebaran.
Meski belum ada tanda-tanda pengaspalan maupun pengecoran di jalan tol ini, Project Manager Pembangunan Tol Semarang-Solo Seksi 3 Bawen-Salatiga Indriyono optimistis dapat menyelesaikan target, sehingga pemudik bisa menikmati akses sementara Tol Bawen-Salatiga pada Lebaran 2016.
"Kita kebut, kita usahakan selesai dan bisa dilalui pemudik. Lihat saja, kan kita masih punya waktu 63 hari. Datang lagi nanti ya ke sini, supaya bisa lihat kemajuan," ucap Indriyono. (Fik/Gdn)