Sukses

Trans Marga Yakin Operasikan Tol Bawen-Salatiga Sebelum Lebaran

Manajemen PT Trans Marga Jateng menyatakan kalau ruas Bawen-Salatiga sepanjang 17,5 KM dapat selesai sebelum Lebaran 2016.

Liputan6.com, Semarang - PT Trans Marga Jateng (TMJ), pengelola jalan tol Semarang-Solo ‎mengungkapkan kemajuan pembangunan konstruksi Seksi 3, ruas Bawen-Salatiga sepanjang 17,5 Kilometer (Km) yang baru berjalan 35 persen. Padahal jalan bebas hambatan ini ditargetkan beroperasi sementara pada Juni atau sebelum Lebaran 2016.

"Secara keseluruhan konstruksi untuk jalan tol Semarang-Solo Seksi 3 ruas Bawen-Salatiga, progress-nya sudah 35 persen," kata Direktur Teknik dan Operasi TMJ, Arie Irianto ‎saat Media Visit Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Selasa (26/4/2016).

Ia menjelaskan, kendala terbesar ada pada pembebasan lahan yang belum tuntas. Arie mengakui, sejak 31 Desember 2015 sampai dengan saat ini belum ada tambahan kemajuan pembebasan tanah pada ruas jalan tol Bawen-Salatiga yang masih 92,7 persen.

 

Sambungnya, ‎masih tersisa beberapa lahan milik desa (Tanah Kas Desa) dan lahan milik Warga Terkena ‎Proyek (WTP) sempat terhenti akibat adanya peralihan peraturan sejak 1 Januari 2016 yang menggunakan UU tentang Pengadaan Tanah yang baru, yakni UU Nomor 2 Tahun 2012 agar ruas Bawen-Salatiga dapat difungsikan sementara melayani arus mudik dan balik Lebaran.

"Lahan untuk ruas Bawen-Salatiga diharapkan dibebaskan 100 persen clean and clear di April 2016. Supaya bisa beroperasi sementara pada Juni ini dengan pengoperasian satu jalur dulu. Mudah-mudahan bisa membantu arus mudik dan balik Lebaran," jelas Arie.

Selain itu, Ia menuturkan, lokasi beberapa lahan yang belum bebas berada pada lokasi galian dan timbunan tinggi, pada lokasi struktur simpang susun dan perlintasan, sehingga pekerjaan konstruksi mengalami kendala akibat curah hujan dengan intensitas sangat tinggi.

Sebelumnya, Liputan6.com dan puluhan awak media berkesempatan meninjau proyek pembangunan jalan tol Bawen-Salatiga, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Proyek sepanjang 17,5 Km ini ‎sudah mulai digarap sejak Juli 2015.

Hampir setahun, Ruas Bawen-Salatiga masih didominasi gundukan tanah tinggi di sisi kiri dan kanan. Sementara di sisi tengah yang menjadi jalan tol utama sudah mulai pemerataan tanah, meskipun belum ada proses pengerasan tanah, apalagi sampai pengecoran maupun pengaspalan.
‎

Namun demikian sama seperti Arie, Project Manager Pembangunan Tol Semarang-Solo Seksi 3 Bawen-Salatiga Indriyono optimistis dapat menyelesaikan target, sehingga pemudik bisa menikmati akses sementara tol Bawen-Salatiga pada Lebaran ‎2016.

"Kita kebut, kita usahakan selesai dan bisa dilalui pemudik. Lihat saja, kita masih punya waktu 63 hari. Datang lagi nanti ya ke sini, supaya bisa lihat progressnya. Nanti setelah Lebaran, ditutup supaya konstruksi jalan tol benar-benar selesai dengan sempurna," tegas Indriyono.

Ruas Bawen-Salatiga merupakan bagian dari jalan tol Semarang-Solo sepanjang 72,64 Km dengan total nilai investasi Rp 7,30 ‎triliun. Seksi 3 Bawen-Salatiga terbagi dalam 6 paket pengerjaan konstruksi (4 paket oleh TMJ dan 2 paket oleh Bina Marga sebagai bagian dari dukungan pemerintah).

Hingga awal kuartal II 2016, untuk paket 3.1 Ruas Bawen-Polosiri dikerjakan PT Adhi Karya Tbk, progres pembangunan fisik mencapai 31,99 persen. Paket 3.2 Ruas Polosiri-Sidorejo yang digarap PT PP Tbk mencapai kemajuan fisik 43,65 persen.

Sedangkan paket 3.3B Jembatan Kali Senjoyo ‎yang semula masuk dukungan pemerintah dilaksanakan TMJ, progres fisik 61,25 persen digarap PT PP. Paket 3.3D Sidorejo-Tengaran yang dikerjakan PT Nindya Karya (Persero) KSO dengan PT Jaya Konstruksi telah mencapai progres fisik 28,06 persen.(Fik/Ahm)