Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencanangkan Gerakan Potong 10 Persen.
Gerakan ini mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk kompak melakukan penghematan energi sehingga menciptakan penghematan konsumsi listrik nasional 10 persen per tahun.
Baca Juga
Menteri ESDM, Sudirman Said meminta kepada pemerintah, pelaku bisnis, organisasi masyarakat sipil serta warga masyarakat untuk melakukan aksi bersama mengurangi pemakaian energi. Ini merupakan langkah pemerintah untuk konservasi energi.
Advertisement
Â
Baca Juga
"Gerakan Potong 10 Persen adalah gerakan atau aksi bersama masyarakat supaya bisa menghemat konsumsi listrik 10 persen. Ada beberapa cara yang sudah disepakati untuk mengurangi penggunaan listrik," ujar Sudirman saat Konferensi Pers Gerakan Potong 10 Persen, di kantornya, Jakarta, Rabu (27/4/2016).
Ia mengakui, ada tiga cara yang perlu dilakukan masyarakat dalam upaya penghematan listrik mulai sekarang. Pertama, matikan lampu dan mencabut listrik dari peralatan elektronik yang tidak sedang dipakai, serta cabut saklar.
Cara kedua, menahan volume mesin pendingin (air conditioning/AC) pada level 25 derajat. Dan ketiga, menjadikan hemat energi sebagai gaya hidup sehari-hari masyarakat Indonesia.
"Kalau tiga langkah ini dilakukan bersama, kita bisa menghemat konsumsi listrik nasional 10 persen. Kita akan mengkampanyekan gerakan ini besar-besaran dan secara masif. Bahkan kalau mau agresif lagi berhemat, ganti semua lampu atau peralatan elektronik yang ada label hemat energi," pinta Sudirman.
Gerakan Potong 10 Persen, Ia menambahkan akan diresmikan pada Minggu, 15 Mei 2016 dengan memanfaatkan kegiatan Car Free Day. Peresmian gerakan ini akan dibuka oleh Menteri ESDM Sudirman Said.
"Jadi gerakan ini kita dorong untuk mengubah perilaku masyarakat agar lebih bijak menggunakan listrik meskipun tetap membutuhkan waktu," ujar dia. (Fik/Ahm)