Sukses

Buka Cabang, Bank Jabar Banten Bakal Manfaatkan Insentif dari OJK

Untuk saat ini, Bank Jabar Banten sedang fokus untuk mengembangkan branchless banking.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) siap memanfaatkan insentif yang diberikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kepada bank yang melakukan efisiensi. Salah satu insentif yang akan dikeluarkan OJK ialah keringanan untuk membuka kantor cabang.

Direktur Utama Bank Jabar Banten Ahmad Irfan mengatakan, insentif yang diberikan oleh OJK kepada bank yang mampu melakukan efisiensi membantu bank yang ingin berekspansi. Dengan insentif tersebut, menjadi peluang bagi BJBR untuk memperbesar bisnis bank.

"Insya Allah pasti akan kami manfaatkan itu. Insentif itu merupakan peluang bisnis. Kami bisa buka jaringan," kata dia, di Jakarta, Kamis (28/4/2016).

Namun, Bank Jabar Banten belum akan memanfaatkan insentif tersebut pada tahun ini. Dalam rencana anggaran perseroan di 2016 ekspansi kantor cabang tidak tercantum. Perseroan akan ekspansi pada tahun depan atau 2017 nanti. 

Untuk diketahui, Cost to income ratio (CIR) perseroan saat ini pada level 64,1 persen. Sesuai dengan target perseroan yang berada di kisaran 60 persen hingga 65 persen. CIR merupakan perbandingan struktur biaya dengan pendapatan sebuah bank. Semakin kecil rasionya makan bank semakin efisien. 

Achmad melanjutkan, untuk saat ini, Bank Jabar Banten sedang fokus untuk mengembangkan branchless banking. "Kami kembangkan branchless banking, biaya lebih murah. Itu yang kami siapkan," tutur dia.

Sebelumnya, ‎Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad mengatakan OJK akan mengeluarkan aturan yang akan memberikan insentif bgi bank yang efisien.

"Itu nanti akan ada istilahnya perpaduan antara NIM dengan BOPO. Saya kira isinya tidak berubah. Cuma lebih kepada isu legal saja. Jadi aturannya apa yang mesti diubah. Pada satu level tertentu akan ada insentif, tapi kita berikan bantuan kalau memenuhi itu. Kita kasih pendidikan, macam-macam lah," jelas dia.

Dia mengatakan, langkah tersebut salah satu upaya mendorong tercapainya suku bunga single digit untuk tahun ini. Dia mengatakan, beberapa bank perlahan mulai menurunkan suku bunga kreditnya.

"Sebetulnya sampai hari ini sudah banyak yang single digit. Malah kemarin beberapa bank, kredit mikro sudah ditekan di single digit," tutup dia. (Amd/Gdn)