Sukses

Harga Emas Naik Dipicu Pelemahan Dolar

Emas dan perak mencatatkan kenaikan 4 sesi berturut-turut

Liputan6.com, New York - Emas dan perak mencatatkan kenaikan 4 sesi berturut-turut pada perdagangan Kamis waktu setempat karena kebijakan dua sentral bank membuat dolar melemah.

Baik Federal Reserve atau Bank of Japan tidak mengubah kebijakan mereka saat ini. Langkah 'diam' BOJ mengejutkan pasar global karena banyak yang berharap anggota pengaturan kebijakan Jepang untuk memberlakukan putaran baru yang lebih segar, untuk melemahkan yen dan memerangi inflasi rendah.

Dilansir dari Marketwatch, Jumat (29/4/2016), emas untuk pengiriman Juni naik 1,3peren ke level US$ 1.226 per ounce. Harga tersebut adalah yang tertinggi sejak 10 Maret. SPDR Gold Trust juga diperdagangkan naik 1,6 persen.

Sementara perak untuk pengiriman Juli naik 25,3 sen atau 1,5 persen ke level 17,588 per ounce, berakhir di level yang belum pernah terlihat sejak Mei tahun lalu.

Bank sentral membuat dolar melemah dan pelemahan dolar membuat komoditas emas berharga bagi pembeli untuk bertransaksi menggunakan mata uang lain.

The ICE, indeks dollar yang mengukur mata uang dolar terhadap mata uang lain, turun 0,6 persen. Yen juga menguat cukup tinggi dibandingkan dengan mata uang Negeri Paman Sam tersebut, setelah Bank of Japan memutuskan untuk tidak mengubah kebijakan moneternya.

Sementara logam lain, tembaga untuk Juli naik kurang dari 1 sen atau 0,3 persen ke level US$ 2.232 per pon. Kemudian Platinum untuk pengiriman Juli naik US$ 25,30 atau 2,5 persen menjadi US$ 1.050,,70 per ounce.

Sementara itu, iShares Silver Trust SLV, -0,24% secara fisik didukung dana yang diperdagangkan di bursa perak terbesar di dunia, menandai ulang tahun ke-10 hari Kamis. Menurut Institute Silver, itu menyumbang 94 persen dari semua AS kepemilikan perak ETF.