Sukses

Defisit Listrik Kota Palu Teratasi

Pembangunan jaringan transmisi 150 kV dari GI Palu Baru ke GI Silae membutuhkan waktu hampir 40 bulan.

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) menyelesaikan pembangunan jaringan transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kilo Volt (150 kV) yang menghubungkan Gardu Induk Sidera (Palu Baru) dengan Gardu Induk Silae Tipo pada sistem kelistrikan Palu, Sulawesi Tengah.

Manajer Senior Public Relations PLN Agung Murdifi mengatakan, transmisi sepanjang 56 kilo meter sirkuit (kms) terdiri dari 89 tower ini telah dialiri energi listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Poso ke kota Palu.

Dengan demikian pasokan listrik untuk kota Palu dan sekitarnya normal kembali setelah mendapat tambahan 24 Megawatt (MW) dan diharapkan tidak ada lagi pemadaman bergilir karena kekurangan daya seperti yang terjadi beberapa waktu terakhir.

"Diharapkan akan membantu sistem kelistrikan Palu dan sekitarnya, utamanya dengan memanfaatkan energi listrik yang dihasilkan oleh PLTA Poso, sehingga pemanfaatan energi baru dan terbarukan, yaitu energi listrik dari air akan dapat dioptimalkan," kata Agung, di Jakarta, Jumat (29/4/2016).

Pembangunan jaringan transmisi 150 kV dari GI Palu Baru ke GI Silae membutuhkan waktu hampir 40 bulan sejak awal pembangunannya hingga hari ini. ‎ “Tambahan 24 MW yang didapatkan dari trafo berkapasitas 30 MVA ini tentunya akan membuat pasokan listrik di Kota Palu dan sekitarnya menjadi tercukupi," lanjut Agung.

Seperti yang diketahui, beban puncak sistem kelistrikan Palu pada malam hari mencapai 90 MW sementara pada siang hari sekitar 80 MW.

Sistem kelistrikan Kota Palu sempat mengalami defisit daya sebesar 40 MW pada tanggal 9 April lalu karena berhenti beroperasinya 2 unit mesin PLTU Mpanau sebagai persiapan masuknya unit 3 dan 4 yang ditargetkan beroperasi pada awal Juni 2016.

Angka defisit tersebut sudah berkurang mulai tanggal 23 April sejak sejak beroperasinya kembali 2 unit tersebut, namun masih menyisakan kekurangan daya sebesar 15 MW. Adanya tambahan daya 24 MW ini berarti kekurangan daya tersebut bisa dipenuhi dan terdapat cadangan daya sebesar sekitar 9 MW.

PLN akan terus memantau agar seluruh pembangkit bekerja maksimal. Selain itu, PLN terus berupaya memperkuat sistem kelistrikan kota Palu untuk mengantisipasi beban puncak yang terus meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Selain membantu mengatasi defisit daya yang terjadi, kehadiran transmisi ini juga membantu menurunkan biaya produksi listrik. Jika dibandingkan dengan biaya produksi listrik yang dihasilkan melalui mesin diesel, maka dalam setahun, PLN dalam setahun berpotensi mendapatkan penghematan biaya produksi listrik sebesar kurang lebih Rp 105 miliar. (Pew/Gdn)

Video Terkini