Sukses

Perusahaan Konstruksi Saudi Binladin Pangkas 50 Ribu Pekerja

Jumlah pekerja yang bekerja di perusahaan grup Saudi Binladin mencapai 200.000 orang.

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan konstruksi grup Saudi Binladin memangkas sekitar 50 ribu pekerja. Hal ini akibat tekanan yang dialami oleh perusahaan tersebut mengingat harga minyak makin murah.

Perseroan pun harus menghadapi sentimen negatif itu yang mengharuskan mereka mampu hadapi harga minyak yang merosot.

Melansir laman thestar.com, Sabtu (30/4/2016), jumlah pekerja yang bekerja di perusahaan tersebut mencapai 200.000 orang. Grup Saudi Binladin juga merupakan salah satu perusahaan kontraktor terbesar di Timur Tengah.

Media lokal setempat melaporkan perusahaan ini baru saja memberhentikan pegawainya dalam jumlah besar. Sebagian besar pegawai yang diberhentikan tersebut merupakan tenaga kerja luar negeri. Mereka diberi visa permanen untuk dapat meninggalkan negara tersebut.

 

Namun laporan tersebut juga menyebutkan para pegawai menolak untuk meninggalkan negara tersebut. Mereka meminta hak pembayaran gaji yang belum dibayarkan selama 4 bulan terakhir.
Alhasil, para pegawai itu pun berdemo di depan kantor Saudi Binladin hampir setiap hari.

Saudi Binladin  memiliki serangkaian perselisihan soal gaji dengan karyawannya. Namun begitu pihak perusahaan belum mau memberikan komentar terkait permasalahan ini.

Beberapa pihak menganalisa permasalahan ini bersumber dari turunnya harga minyak dunia yang berimbas kepada berbagai hal termasuk perusahaan konstruksi. Pemerintah Arab Saudi harus memotong pengeluaran agar mampu memangkas defisit yang mencapai US$ 100 miliar pada tahun lalu.

Binladin telah setuju untuk mengatur permasalahan keuangan dengan bank dengan memperpanjang jatuh tempo dari sumber pembiayaan jangka pendek seperti modal kerja dan gaji karyawan.

Perusahaan konstruksi ini dijalankan oleh keluarga Bin Laden yang memiliki hubungan dekat dengan keluarga penguasa Arab Saudi.Perusahaan tersebut juga termasuk perusahaan konstruksi terbesar kedua di dunia setelah perusahaan Prancis Vinci Construction. Konglomerat Sheikh Mohammed bin Laden mendirikan perusahaan itu pada 1931.

Pada September 2015, Raja Arab Saudi memberikan sanksi terhadap Binladen atas insiden kecelakaan crane di kota suci Mekkah yang menewaskan lebih dari 100 jamaah. (Vna/Ahm)

Video Terkini