Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo menargetkan untuk melahirkan 1.000 startup baru di Indonesia. Untuk mendukung hal ini perlu disiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan dinilai bisa menjadi tulang punggung suksesnya program ini.
CEO Cyber Park, Dedi Yudiant mengatakan dukungan SDM adalah salah satu poin yang terpenting dalam program ini.
Baca Juga
Berdasarkan data Kementerian Pendidikan RI, ada 4,4 juta siswa SMK yang bisa menjadi generasi siap pakai. Tenaga siswa lulusan SMK itu dibutuhkan oleh pemerintahan Jokowi dalam mewujudkan visi ekonomi digital itu secara cepat.
Advertisement
"Kenapa SMK, karena kita memang perlu tenaga siap pakai sebanyak mungkin. Kita butuh secara massif tenaga operator/admin/developer web. Nah, yang bisa kerja cepat dengan biaya tidak mahal itu SMK,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Senin (2/5/2016).
Baca Juga
Dia mengatakan, saat ini startup yang tengah berkembang adalah startup di sektor teknologi. Ia menuturkan, kurikulum yang diajarkan di SMK saat ini belum sepenuhnya mengacu pada kebutuhan industri teknologi.
"Karena kurikulum SMK belum seutuhnya sesuai kebutuhan industri digital. Untuk itu, di sini kami dorong siswa SMK untuk menjadi Calon pebisnis startup bidang aplikasi agar semakin bertumbuhnya produk digital dalam negeri yang bahkan bisa mendunia," kata dia.
Dia juga menyebut, untuk mendukung hal itu juga, pihaknya menyediakan kawasan yang bisa menjadi kawasan cyber pertama di Indonesia. Dia mengatakan, Cyber park Indonesia didukung Fiber Optik Powertel membangun kawasan fiber optik terbesar di Indonesia.
Di kawasan yang diberi nama Tamansari Cyber, lanjutnya, infrastruktur teknologi informasi dan internetnya bisa menyaingi infrastruktur internet di Sillicon Valley. Tempat ini juga bisa menjadi tempat para siswa dan lulusan SMK belajar mengembangkan minatnya di industri digital.
"Selain akan menjadi showcase produk-produk terbaik, ini akan jadi pusat pelatihan terpadu dan sharing knowledge. Kita sudah sampaikan, bahwa kita butuh kawasan tersebut. Kita punya kawasan industri, kawasan berikat, tapi tak punya kawasan khusus TIK dan baru sekarang Cyber Park Indonesia @Tamansari Cyber satu-satunya yang khusus menyiapkan itu," ujar Dedi Yudiant.
"Di Tamansari Cyber ini kami akan melakukan akselerasi secara massif dan massal menyiapkan operator-operator digital yang bahkan ditargetkan bisa setara ilmu anak kampus dengan fokus kejuruan siap pakai bagi industri karena akan didampingi Para Maestro TIK dari Rumah Cyber," tambah dia. (Zul/Ahm)