Sukses

Kini BKPM Buka Pelayanan Khusus Investor Tiongkok

Keberadaan desk khusus ini karena melihat Tiongkok menjadi salah satu negara yang tengah dalam kondisi over investment.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memberikan jalur khusus bagi investor Tiongkok yang ingin merealisasikan rencana investasinya di Indonesia. Jalur khusus ini diberi nama Desk Khusus Tiongkok.

Kepala BKPM Franky Sibarani mengungkapkan keberadaan desk khusus ini karena melihat Tiongkok menjadi salah satu negara yang tengah dalam kondisi over investment. Potensi investasi di Indonesia dinilai bisa menjadi daya tarik bagi investor Tingkok.

"China itu dalam report tiga empat tahun sebelumnya, kuartal satu tahun ini China pertama kalinya menjadi nomor empat realisasi investasi terbesar di Indonesia. Kita secara resmi membuka China Desk di BKPM dan menempatkan officer yang mampu berbahasa Mandarin dengan baik‎," kata Franky di kantornya, Senin (2/5/2016).

Franky menyebutkan, realisasi investasi Tiongkok di Indonesia pada 2015 mencapai US$ 2,1 miliar, meningkat 47 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan BKPM membuat desk khusus.


Sementara pada kuartal I-2016, realisasi investasi Tiongkok mencapai US$ 464,59 juta atau meningkat lima kali lipat dibanding periode sama tahun sebelumnya yang hanya US$ 75,1 juta‎.

Franky mengaku, dari hasil dialog dengan beberapa investor Tiongkok dan beberapa pemangku kebijakan di Negeri Tirai Bambu itu, bahasa menjadi satu hal yang mereka keluhkan. Untuk itu, dengan menyiapkan ahli bahasa pada desk ini, diharapan bisa mempermudah para investor untuk memahami kemudahan investasi di Indonesia.

"China Desk untuk menjadi solusi dari kendala bahasa investor China menjadikan komitmen investasi China meningkat," pungkas Franky.

Sepanjang 2016 hingga April, BKPM telah melakukan kegiatan promosi investasi sebanyak empat kali di Shanghai, Beijing, Huzhou, dan Dongguan. Kegiatan promosi ini BKPM mencatat minat investasi Tiongkok mencapai US$ 10,8 miliar dan beberapa perusahaan Tiongkok memiliki komitmen investasi hingga US$ 1,19 miliar. (Yas/nrm)