Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan mengusulkan untuk menggratiskan tarif tol saat momen mudik Lebaran nantinya. Hal ini bertujuan mengurai kemacetan di jalur lintas kota.
Perihal ini, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, pemerintah tidak‎ bisa begitu saja menetapkan kebijakan mengenai tarif tol.
"Kalau soal tarif, saya pernah sampaikan juga di sidang kabinet, harus dari asosiasi dulu usulannya, karena pengalaman tahun lalu waktu kita himbau untuk itu, kita dikira intervensi, karena mereka kan Tbk," kata Basuki di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/5/2016).
Tak boleh adanya intervensi terkait tarif tol, kata Basuki, karena perusahaan pengelola jalan tol, salah satunya Jasa Marga masih mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). ‎
Baca Juga
Apalagi mudik Lebaran, menjadi potensi pendapatan yang menjanjikan bagi para pengelola jalan tol mengingat volume kendaraan meningkat tajam.
Saat ini pemerintah tengah menunggu inovasi para pengelola jalan tol untuk berpartisipasi dalam membantu menguraikan kemacetan saat mudik Lebaran. ‎Jika tidak, pemerintah akan mengusulkan namun tetap atas kesepakatan dengan para pengelola jalan tol.
"Sekarang belum (ada pembicaraan), nanti coba kita himbau juga untuk hadapi Lebaran," tegas Basuki.
Seperti diberitakan Jumat 29 April 2016, Menhub Jonan mengaku pernah mengusulkan supaya tarif jalan tol digratiskan selama periode Lebaran tahun ini. Ide tersebut disampaikan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat Rapat Terbatas di Istana Negara.
"Itu (gratiskan tarif tol) usulan saya ke Presiden di Ratas. Misalnya saat arus mudik dan arus balik Lebaran diberikan free (tol)," kata Jonan.
Advertisement
Sayangnya, kata Jonan, Presiden Jokowi belum merespons usulan tersebut. Mantan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia itu menyerahkan sepenuhnya kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono. "Pak Presiden tidak komentar sih, biar Pak Basuki saja yang memberi pendapat," jelas dia.
Jonan menilai, rencana kebijakan tersebut bertujuan mengurangi kemacetan. Namun tidak sepenuhnya dapat menjamin bahwa mudik Lebaran tahun ini bebas dari kemacetan.
"Daripada lewat jalan biasa, lebih baik lewat jalan tol. Tapi kalau tarifnya dibebaskan bisa membantu (urai kemacetan). Tapi tidak bisa menjamin tidak macet. Kalau tidak macet ya tidak ada mudik," papar Jonan.‎ (Yas/nrm)