Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kembali menggelar Program Patriot Energi. Sebanyak 85 petugas diterjunkan ke 123 desa terpencil dan terluar yang masih belum memiliki ketersediaan energi seperti listrik untuk mendukung Program Patriot Energi.
Penanggungjawab Program Patriot Energi Tri Mumpuni mengatakan, selain mengatasi masalah ketersediaan listrik di desa-desa terpencil, keberadaan program ini bakal membawa dampak yang besar bagi masyarakat, yaitu terciptanya kegiatan ekonomi.
"Target kita, harus ada pertumbuhan dan kegiatan ekonomi di situ. Bahkan diharapkan daerah itu (desa sasaran Patriot Energi) bisa tumbuhkan pusat ekonomi bagi wilayahnya," ujar dia di Jakarta, Selasa (3/5/2016).
Dia mengungkapkan, selama ini wilayah-wilayah yang belum teralirkan listrik sebenarnya memiliki sumber daya alam (SDA) yang melimpah dan potensial menjadi sumber energi. Sayang, di wilayah tersebut belum ada sumber daya manusia (SDM) yang bisa mengubah SDA tersebut menjadi sumber energi yang berkelanjutan.
Baca Juga
"SDA di sana luar biasa, tapi butuh SDM. Pengalaman dari tahun lalu, begitu di wilayahnya ada listrik, ibu-ibu di sana kemudian membentuk koperasi. Mereka bisa mengeringkan kopi, membuat usaha dan sebagainya," jelas dia.
Hal senada diungkapkan Menteri ESDM Sudirman Said yang mengatakan, keberadaan program ini bisa membawa manfaat besar bagi para nelayan. Itu karena ketika pembangkit listrik mandiri terbangun di wilayah pesisir terluar Indonesia, maka nelayan bisa bangun penyimpanan (storage) untuk hasil tangkapan.
"Di wilayah pantai, selama ini hasil tangkapan nelayan langsung dijual. Kalau tidak laku ya dibuang. Tetapi dengan program ini, patriot energi mengajak nelayan untuk membangun storage untuk menyimpan ikannya," tandas dia.(Dny/Nrm)