Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus memutar otak demi memperbarui semua gerbong penumpang yang saat ini beroperasi. Setidaknya ada 890 gerbong penumpang yang sebenarnya sudah tidak layak jalan.
Namun, mengingat kemampuan PT INKA dalam memproduksi kereta penumpang terbatas, KAI terpaksa harus terus melakukan perbaikan-perbaikan demi tetap menjadikan kereta tersebut nyaman saat beroperasi.
"Total kereta yang akan kita ganti adalah 890 kereta (k1,k2,k3), di mana 51 persen usianya sudah 30-50 tahun. Life time-nya seharusnya 33 tahun, sehingga kalau ada kelebihannya dan diperbaiki, maka akan beresiko," kata Direktur Utama KAI Edi Sukmoro saat berbincang dengan wartawan di Kementerian BUMN, Selasa (3/5/2016).
Baca Juga
Edi mengungkapkan untuk mempercepat peremajaan gerbong penumpang tersebut, KAI akan memesan setidaknya 300 gerbong penumpang setiap tahun. Pemesanan akan dilakukan langsung ke PT INKA.
Dengan demikian, peremajaan kereta ini akan dilakukan dalam tiga tahun kedepan. Sementara mengenai kapan gerbong-gerbong penumpang itu akan selesai, Edi memprediksi sekitar lima tahun ke depan.
"Yang kereta tua tua mau saya pinggirkan semuanya karena sangat berisiko luar biasa, orang kalau fokus sama keselamatan, udah tidak ada mikir lagi," tegas Edi.
Untuk mendukung rencana itu, Edi mengaku mendukung rencana Kementerian BUMN untuk pengambilalihan INKA oleh KAI. Dengan begitu, efisiensi dan kemampuan KAI dalam melakukan perbaikan-perbaikan akan semakin cepat. (Yas/nrm)