Liputan6.com, Jakarta Dunia digital yang berkembang semakin pesat membuat banyak orang pun tidak mau tertinggal dari kemajuan teknologi tersebut. Banyak orang yang membuat akun media sosial untuk terus terhubung dengan teman dan kerabat terdekat.
Media sosial ini ternyata juga merupakan salah satu media yang dilihat oleh HRD ketika menyeleksi karyawan. Mereka dapat melihat tindak tanduk seseorang dari konten yang mereka tunjukan di media sosial.
Baca Juga
Apa saja sebaiknya yang tidak Anda tunjukan di media sosial agar karir Anda dapat terus berjalan mulus? Melansir careerealism, Rabu (4/5/2016) berikut beberapa halnya:
Advertisement
1. Membuat profil yang dapat dilihat semua orang
Walaupun penting, sebuah profil di media sosial pasti memiliki fitur yang dapat mengontrol privasi. Fitur itu memberi kemudahan bagi pengguna untuk mengontrol siapa saja yang dapat melihat profil di sosial media.
Tidak mempergunakan fitur ini dengan baik akan membuat kesan buruk bagi diri Anda.
2. Tidak memakai nama asli
Adakalanya beberapa orang memilih untuk tidak menggunakan nama asli mereka di media sosial. Hal ini memang sah-sah saja. Akan tetapi, nama yang Anda cantumkan juga harus tetap sesuai dengan aturan yang ada.
3. Mengunggah foto tidak professional
Bidang HRD pasti dapat melihat rekam jejak Anda di media sosial. Salah satu cara yang dapat membuat citra Anda semakin buruk adalah ketika Anda mengunggah foto yang tidak professional. Melakukan hal ini juga dapat membuat Anda dicap sebagai pribadi yang negatif.
Selanjutnya
4. Menanggapi komen yang mengganggu
Media sosial memang diciptakan agar Anda dapat senantiasa terhubung dengan teman dan kerabat dekat. Salah satu cara yang dapat Anda lakukan adalah dengan berkomunikasi lewat komen dan pesan di media sosial. Anda juga harus berhati-hati akan hal ini. Jangan sampai tanggapan Anda di media sosial dapat memperlihatkan citra Anda yang buruk.
5. Mengunggah status yang melecehkan
Salah satu cara yang dapat membuat citra diri Anda semakin buruk adalah dengan mengunggah status yang offensif. Status ini dapat berupa menjelek-jelekkan pihak tertentu atau membuat pernyataan yang berbau sara.
6. Menjelek-jelekkan perusahaan
Anda juga tidak boleh menjelek-jelekkan perusahaan bekas Anda bekerja dan menaruhnya di media sosial. Hal ini justru akan menjadi bumerang bagi diri Anda sendiri. Bukan tidak mungkin melakukan hal ini nantinya dapat berdampak besar bagi keberlangsungan karir. (vna)
Â
Advertisement