Sukses

Mitra Pertamina di Proyek Kilang Tuban Diputuskan 2 Pekan Lagi

Pemerintah belum memutuskan perusahaan yang akan menjadi mitra dari PT pertamina (Persero) untuk membangun kilang di Tuban, Jawa Timur.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah belum memutuskan perusahaan yang akan menjadi mitra dari PT pertamina (Persero) untuk membangun kilang di Tuban, Jawa Timur. Keputusan tersebut akan diambil dalam waktu dekat ini. 

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menyatakan, keputusan soal mitra Pertamina dalam pembangunan kilang minyak di Tuban ditentukan dalam 1-2 pekan ke depan. Sudirman memastikan keputusan tersebut akan ditentukan bulan ini juga.

"Belum disimpulkan kan. Mudah-mudahan dalam 1-2 minggu sudah ada kesimpulan akhir siapa mitranya Pertamina," ujar dia di Jakarta, Rabu (5/4/2016).

Meski demikian, Sudirman mengakui hingga saat ini sudah ada dua perusahaan asing yang menunjukkan keseriusannya bermitra dengan Pertamina dalam proyek ini.‎ Selain perusahaan asal Rusia, Rosneft yang gencar diberitakan, ada juga perusahaan asal Arab Saudi yaitu Saudi Aramco Asia Company yang telah menunjukkan komitmennya dalam proyek ini sejak 2012 lalu.

"Rosneft dan Arab Saudi termasuk yang masuk progress," kata dia.

Sebelumnya pada 27 April 2016, Rosneft, perusahaan minyak terbesar di Rusia tengah menjajaki kerja sama pembangunan kilang minyak di Tuban, Jawa Timur bersama dengan investor lain. Perusahaan tersebut juga menawarkan bisnis lain kepada PT Pertamina (Persero) untuk ekspansi di Rusia.

Chairman dan CEO Rosneft Igor Ivanovich mengunjungi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said pada Rabu siang hingga sore lalu. Ivanovich datang didampingi Direktur Utama Pertamina. Pertemuan berlangsung sejak siang hingga pukul 16.00 WIB di kantor Kementerian ESDM.

Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto mengatakan, pihaknya tengah melakukan pendalaman dengan calon partner pembangunan kilang minyak di Indonesia, yakni Rosneft. Pendalaman tersebut, Ia menuturkan, menyangkut isu-isu untuk mempercepat realisasi pembangunan kilang di Tuban.

"Rosneft produser crude terbesar di dunia dan calon partner, tapi kita mesti butuh pendalaman lagi misanya tingkat keekonomian, financing, mekanisme joint venture-nya seperti apa," tegas Dwi saat ditemui usai pertemuan.

Rosneft merupakan satu di antara enam perusahaan calon investor proyek kilang minyak di Tuban. Lima lainnya adalah Saudi Aramco (Arab Saudi), China National OffshoreOil Corporation (CNOOC), Kuwait Petroleum International, PTT GC Thailand dan Thai Oil.

"Pendalaman ini kita lakukan supaya jangan sampai nanti sudah diumumkan pemenang, tapi setelah itu perjalanannya tidak sesuai. Karena Timur Tengah juga punya kapabilitas besar untuk proyek ini," jelas Dwi. (Dny/Gdn)

Â