Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) telah mengantisipasi lonjakan permintaan kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) pada awal bulan Mei, karena adanya liburan keagamaan Isra Mi’raj dan Kenaikan Isa Almasih yang berselang satu hari serta musim libur sekolah.
Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, selama masa libur panjang akhir pekan ini, Pertamina memproyeksikan peningkatan konsumsi BBM rata-rata sekitar 10 persen dari konsumsi harian normal.
Sekadar informasi, penyaluran harian Premium pada hari-hari normal sekitar 72 ribu kiloliter (kl) per hari, Solar untuk transportasi 35 ribu kl per hari dan Avtur sekitar 13 ribu kl per hari.
Advertisement
Baca Juga
“Kenaikan sekitar 10 persen diproyeksikan terjadi karena faktor banyaknya masyarakat yang memanfaatkan waktu libur panjang untuk kegiatan wisata yang lazimnya menyebabkan peningkatan konsumsi BBM,” kata Wianda, Jumat (6/5/2016).
Untuk mengantisipasi peningkatan konsumsi tersebut, Pertamina telah menginstruksikan kepada seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) untuk melakukan penebusan delivery order BBM mulai tanggal 1 Mei 2016 dengan jumlah lebih banyak dari kebutuhan normal.
Menurutnya, khusus untuk Bahan Bakar Khusus (BBK) Pertamina telah meningkatkan persediaan, contohnya stok Pertamax yang biasanya sekitar 290 ribu kl menjadi 330 ribu kl.
Sedangkan konsumsi harian rata-rata Pertalite pada libur panjang kali ini sudah menembus angka sekitar 8.000 kl per hari bahkan Pertamax Series sempat menembus angka tertinggi sekitar 13 ribu kl dalam sehari.
“Kami melihat peningkatan stok Pertamax Series dan juga Pertalite saat ini sangat diperlukan mengingat tingkat konsumsi masyarakat yang semakin tinggi apalagi selama masa libur panjang nanti," ungkap Wianda.
Adapun, ketersediaan stok BBM Pertamina sampai dengan hari ini rata-rata selama 24 hari. Ketahanan stok Premium selama 19 hari, Solar 30 hari, Pertamax 24 hari, dan Avtur 23 hari. (Pew/Ndw)