Sukses

Pertengahan Mei, Harga Bawang Merah Turun Jadi Rp 25 Ribu per Kg

Bulog akan membeli bawang merah dari petani lokal dengan harga Rp 20 ribu per kg.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) menjanjikan harga bawang merah di pasar bakal segera turun menjadi Rp 25 ribu per kilogram (kg) pada pertengahan Mei 2016. Patokan harga jual ini sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Kepala Sub Bidang Sayuran Daun ‎Direktorat Holtikultura Kementan,  Gabriella Susilowati mengungkapkan, Dewan Bawang meramalkan harga bawang merah di pasar akan turun pada pertengahan Mei ini. Tak tanggung-tanggung dari harga jual saat ini Rp 40 ribu-Rp 50 ribu per kg, bakal turun ke harga Rp 25 ribu per kg.

"Mudah-mudahan bisa turun seperti yang diinginkan Presiden yaitu Rp 25 ribu per kg. Harga bawang merah turun di pertengahan Mei ini," ujarnya saat acara Pameran Investasi di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (6/5/2016).

Kata Susilowati, Kementan sudah menjalin kerja sama dengan Perum Bulog agar menyerap atau membeli bawang merah produksi petani lokal di bulan ini. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut akan menyerap 1.000 ton bawang merah dari Bima dan Malang.

Total, dia bilang, Kementan memperkirakan ada 23 ribu ton produksi bawang merah dari 10 sentra besar yang dapat dibeli Bulog pada periode Mei 2016.

‎"Itu (23 ribu ton) untuk Mei saja. Jadi untuk minggu kedua kan mau panen minggu ini. Nanti dikeringkan dulu seminggu, jadi minggu kedua siap dijual hampir 1.000 ton, yakni berasal dari Bima 750 ton dan sisanya dari Malang," ‎Susilowati menjelaskan.

Lanjutnya, Bulog akan membeli bawang merah dari petani lokal dengan harga Rp 20 ribu per kg. Nantinya bawang merah akan dijual ke pasar atau konsumen seharga Rp 25 ribu per kg. Harga tersebut sudah termasuk biaya-biaya lain yang ditanggung Bulog.

"Bulog beli ke Petani Rp 20 ribu per kg, lalu dijual seharga Rp 25 ribu per kg. Karena pasti ada susut, biaya gudang, dan biaya lainnya," terangnya.

Menurut Susilowati, jumlah 23 ribu ton sudah mencakup seperempat dari total kebutuhan atau konsumsi masyarakat Indonesia sebesar 80 ribu ton sebulan. Sementara produksi bawang merah diperkirakan 90 ribu ton.

"Jadi cukup lah, 23 ribu ton kan cuma di 10 sentra saja sedangkan kita punya banyak sentra produksi bawang merah. Jadi kita yakin tidak perlu impor, karena pasokan cukup sampai dengan Lebaran nanti," tegasnya.

Ini adalah bentuk intervensi yang dilakukan pemerintah dalam rangka menekan harga bawang merah yang sudah melonjak. Intervensi lainnya, kata Susilowati dengan menggelar operasi pasar bawang merah langsung ke pasar ritel.

"Bicara penimbunan bukan kapasitas kami, tapi yang jelas kami akan lakukan intervensi pasar, seperti langsung menggelar operasi pasar ke ritel. Sabtu ini kita mulai operasi pasar bawang merah," ucap Susilowati. (Fik/Gdn)