Liputan6.com, Jakarta - Dalam kehidupan yang dijalani saat ini, kondisi keuangan berputar ibarat sebuah roda, kadang memiliki keuangan dengan jumlah banyak atau pas-pasan. Oleh karena itu, diperlukan manajemen keuangan yang baik agar tidak mengalami kondisi kekurangan uang setiap hari.
Salah satu manajemen yang baik dalam mengatur keuangan adalah memikirkan kebutuhan untuk masa depan, karena hidup yang dijalankan tidak hanya hari ini saja. Masa depan dengan gaya hidup yang seperti apa yang diinginkan ditentukan dari sekarang, termasuk bila terjadi kondisi yang tidak diinginkan seperti sakit dan sejenisnya yang membutuhkan dana cukup besar dalam waktu singkat.
Hidup penuh dengan ketidakpastian, oleh sebab itu disarankan agar Anda bisa mengelola keuangan yang dimiliki dengan sebaik-baiknya. Banyak contoh nyata yang sudah terjadi, sebagai contoh bangkrutnya usaha, kemudian terjadi musibah kecelakaan, hingga PHK besar-besaran.
Segala kondisi tersebut membutuhkan anggaran dana segar yang siap dipakai dalam jumlah yang cukup besar. Agar dapat lebih cermat menyiapkan dana darurat. berikut 7 cara siapkan dana darurat seperti dikutip dari Cermati.com pada Sabtu (7/5/2016):Â
Baca Juga
1. Ketahui Penghasilan dan Pengeluaran
Langkah ini mudah dilakukan, caranya cukup menuliskan setiap bulan penghasilan yang didapat berapa, dan pengeluarannya berapa disertakan rinciannya untuk apa saja. Sehingga setelah mengetahui nominal, maka Anda dapat menentukan anggaran yang akan disisihkan untuk dana darurat.
Nominal dikembalikan pada Anda sendiri yang ingin menyisihkannya, namun disarankan untuk menyisihkan kisaran 10 persen dari penghasilan yang dimiliki setiap bulannya.
Umumnya dana darurat yang disisihkan ialah enam kali total penghasilan Anda setiap bulan untuk yang belum berkeluarga, dan dua belas kali penghasilan setiap bulan untuk yang sudah berkeluarga.
2. Anggap Dana Darurat Sebagai Hutang
Dengan menganggap dana darurat sebagai utang, maka anggaran yang dimiliki tidak dapat digunakan seenaknya. Dengan disiplin mengembalikan anggaran dana darurat yang sudah digunakan tersebut, maka dana kita akan tetap tersimpan, sehingga bila terjadi kondisi darurat kembali dapat digunakan.
Disarankan agar menyiapkan anggaran dana darurat dalam bentuk rekening terpisah dari rekening penghasilan yang dimiliki. Kemudian menyisihkannya dengan cara mengambilnya dari rekening penghasilan setiap bulan.
3. Kurangi Pengeluaran yang Konsumtif
Agar anggaran dana darurat yang direncanakan dapat segera terkumpul, maka kurangi pengeluaran yang konsumtif yang tidak diperlukan, bahkan tidak terlalu mendesak. Sehingga Anda tidak terjebak dengan gaya hidup yang konsumtif.
Sisihkan Uang Receh
4. Sisihkan Mulai Dari Uang Receh
Menyisihkan dana darurat tidak selalu dari uang penghasilan saja, karena sumber pendapatan lain seperti bonus pun dapat dialokasikan untuk anggaran dana darurat. Uang receh kembalian belanja, kembalian parkir dan sebagainya.
5. Dispilin Dalam Penggunaan Kartu ATM
Menyisihkan anggaran dana darurat berbeda rekening namun menggunakan kartu ATM, penggunaannya tetap harus disiplin dan dibatasi. Sehingga Anda pun tidak akan dengan mudah tergoda untuk menggunakannya. Sebagai contoh, kartu ATM yang disimpan di rumah.
6. Evaluasi Aliran Keuangan Setahun Sekali
Dengan mengevaluasi pemasukan dan pengeluaran yang dimiliki setiap tahunnya, maka Anda dapat merevisi anggaran dana darurat yang dibutuhkan saat itu. Sehingga bila pengeluaran jumlahnya tidak terlalu banyak, maka anggaran untuk dana darurat dapat ditingkatkan jumlahnya.
7. Buat Pos Dana Darurat Tidak Menjadi Masalah
Bila Anda dapat membuat pos dana darurat ini tidak menjadi masalah dan sudah berjalan sendiri sistemnya, maka hidup Anda pun menjadi lebih nyaman. Sehingga bila terjadi kondisi darurat keuangan yang cukup fatal anggaran yang disiapkan pun sudah siap digunakan. Dengan cerdas dan cermat dalam menggunakan keuangan yang dimiliki, maka hidup Anda pun akan jauh lebih tenang dalam bekerja hingga dalam berlibur dan bersenang-senang. Anggarannya pun kembali lagi pada berapa banyak jumlah tanggungan yang dimiliki, oleh karena itulah mengapa anggaran dana darurat untuk yang sudah berkeluarga dengan yang belum berkeluarga tentu berbeda. (Gdn/Ndw)
Â
Advertisement