Sukses

RI Tawarkan China untuk Biayai 9 Proyek Infrastruktur

China menawarkan pinjaman senilai US$ 10 miliar untuk membiayai proyek infrastruktur negara-negara anggota ASEAN, termasuk Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah China menggelontorkan bantuan pinjaman senilai US$ 10 miliar untuk membiayai proyek infrastruktur negara-negara anggota ASEAN. Indonesia berpeluang merebut separuh dari nilai utangan tersebut untuk membiayai 9 proyek infrastruktur yang sudah disodorkan kepada pemerintah China.

Deputi Bidang Koordinasi Kerjasama Ekonomi Internasional Rizal Affandi Lukman usai Pertemuan Tingkat Tinggi The 2nd Meeting of High Level Economic Dialogue RI-China mengungkapkan, bantuan utang senilai US$ 10 miliar atau setara dengan US$ 130 triliun (Rp 13 ribu per dolar AS) dialokasikan pemerintah China melalui fasilitas Preferential Buyer Credit (PBC).

"Total bantuan pinjaman yang ditawarkan pemerintah China untuk negara-negara ASEAN US$ 10 miliar. Dan dari pinjaman PBC itu, Indonesia akan memanfaatkannya untuk membiayai proyek infrastruktur," ujar dia di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (9/5/2016).

Pemerintah Indonesia, kata Rizal, telah menawarkan proyek-proyek eksklusif yang khusus dikerjasamakan dengan China. Ada 9 proyek yang sudah matang dan bisa didanai China melalui pinjaman PBC tersebut, antara lain berupa waduk atau DAM, jalan tol, jembatan dan lainnya.


"Proyeknya macam-macam, tapi China sangat minat membiayai waduk atau DAM di Indonesia. Indonesia bisa menggunakan US$ 4 miliar-US$ 5 miliar bantuan pinjaman China untuk bangun infrastruktur. Tapi ini tergantung kesiapan kita," jelas dia.

Rizal menyebutkan, adapun 9 proyek yang sudah disodorkan pemerintah Indonesia ke pemerintah China, yakni pembangunan jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan Seksi I, konstruksi tunnel Balinka-Matur-Ngarai Sianok, pengadaan material untuk pembangunan dan perbaikan jembatan.

Selanjutnya, ada proyek konstruksi DAM Pelosika, konstruksi DAM Jenelata, konstruksi DAM Rokan Hilir atau Lompatan Harimau, DAM Jambo Aye, pembangunan DAM Bonehulu serta proyek procurement of track material and turn out fase III dan IV.

"Harapannya China tertarik dan bisa diimplementasikan. Nanti akan ada pembicaraan lebih jauh untuk ditindaklanjuti," tegas Rizal.

Di samping itu, guyuran dana segar juga mengalir dari China ke Indonesia melalui pemberian hibah untuk mendanai penyiapan proyek yang akan didanai lewat pinjaman PBC. Nilai dana hibah yang digulirkan pemerintah China untuk Indonesia senilai 30 juta Yuan.

"China memberikan hibah 30 juta Yuan yang dipakai untuk mematangkan proyek infrastruktur. Kalau studi kelayakan proyek belum ada, bisa diambil dari dana hibah. Kita akan tandatangani segera, tapi sekarang masih ada proses administrasi yang harus dilakukan," jelas Rizal. (Fik/Nrm)