Sukses

Menteri Rini Ingin Bulog Bantu Petani Tingkatkan Kualitas Produk

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno meminta kepada Perum Bulog untuk mendongkrak kinerja perusahaan di tahun ini.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno meminta kepada Perum Bulog untuk mendongkrak kinerja perusahaan di tahun ini. Peningkatan kinerja tersebut dari dua sisi, pertama Menteri BUMN meminta bulog untuk meningkatkan penyerapan hasil pertanian. Sedangkan sisi berikutnya Menteri Rini ingin Bulog meningkatkan kualitas produk pertanian itu sendiri.

Menurut Rini, sebagai perusahaan yang memiliki wewenang menjaga stabilitas pasokan dan harga beberapa komoditas, inovasi di sektor penanaman menjadi hal yang harus dilakukan. Hal ini juga diterapkan di beberapa negara maju lainnya.

"Harapannya, sekarang bagaimana membenahi penyimpanan, tapi juga Bulog harus melihat dari sisi supply yaitu dari produksinya,‎ menyediakan bibit-bibit unggul," kata Rini di Kantor Pusat Perum Bulog, Jakarta, Selasa (10/5/2016).

Untuk mendukung hal itu, Rini menyebutkan salah satu langkah yang sudah dilakukan Bulog adalah dengan menjalin kerjasama PT Sang Hyang Seri (Persero) sebagai perusahaan penyedia bibit tanaman.

Kerja sama yang dilakukan dengan SHS ini dikatakan Rini mengenai pembinaan dan pemberian beberapa‎ teknik penanaman agar memiliki hasil panen yang maksimal dan berkualitas.

"Jadi ada penyediaan bibit-bibit unggul, dan Bulog dan SHS sudah melakukan penanaman bibit unggul itu di beberapa lokasi," tegas Rini.

Sebelumnya, pada Sabtu 20 Februari 2016, pemerintah memastikan Perum Bulog hanya akan menjamin tiga komoditas pangan.

Deputi Bidang Industri Agro dan Farmasi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Wahyu Kuncoro mengungkapkan perluasan kewenangan Bulog tersebut akan didasarkan pada Peraturan Presiden (Perpres).

"Jadi pastinya nanti mungkin hanya tiga komoditas pangan saja, yaitu beras, jagung dan kedelai. Sebelumnya pangan pokok itu ada 11 komoditas, itu jadinya hanya tiga," kata Wahyu saat berbincang dengan wartawan, Sabtu (20/2/2016).

Wahyu menuturkan, salah satu yang akan diputuskan untuk menguatkan peran Bulog tersebut akan ada Instruksi Presiden (inpres) yang menetapkan pengadaan harga gabah kering panen‎.

Namun begitu, sisa komoditas yang belum bisa dijamin oleh Perum Bulog, pemerintah bakal mengarahkan untuk bisa dijamin oleh perusahaan BUMN lainnya.

Ia mencontohkan, mengenai komoditas gula, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) direncanakan melakukan hal itu.

Wahyu menambahkan, demi mewujudkan stabilitas harga pangan dan mewujudkan swasembada pangan seperti yang diinginkan Presiden Joko Widodo (Jokowi), perusahaan BUMN akan lebih digerakkan, tidak hanya Perum Bulog saja.

Perluasan penugasan Perum Bulog yang hanya tiga komoditas tersebut, Wahyu menuturkan diputuskan berdasarkan kapasitas Perum Bulog itu sendiri. "Karena kemampuan Bulog belum mumpuni, terutama jumlah SDM nya," kata Wahyu. (Yas/Gdn)