Sukses

Asal Tak Ada Cuaca Ekstrem, Harga Cabai Bakal Murah Saat Puasa

Asosiasi Agrobisnis Cabai Indonesia (AACI) memastikan harga cabai akan murah ketika memasuki puasa dan Lebaran.

Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi Agrobisnis Cabai Indonesia (AACI) memastikan harga cabai akan murah ketika memasuki puasa dan Lebaran. Pasalnya, beberapa sentra produksi cabai sedang memasuki masa panen raya.

Sekretaris Jenderal AACI Abdul Hamid mengatakan, beberapa daerah akan masuk masa panen di antaranya Blitar, Garut, Kediri, dan Magelang. Dia menuturkan, harga cabai akan murah jika tidak terkena perubahan cuaca ekstrem.

"Berdasarkan data kita, di Garut, Blitar, Kediri, Magelang sentra-sentra Blitar panen raya. Cuma cabai datanya enggak bener. Orang tanam 1.000 hektare (ha), panen nggak 1.000 ha. Bisa hanya 200 ha yang panen. Kalau nggak ada cuaca ekstrem akan murah," kata dia, Jakarta, Selasa (10/5/2016).

Dia mengatakan, harga cabai di pasaran saat ini mencapai Rp 13 ribu per kg. Artinya, harga cabai di tingkat produsen jauh lebih rendah.

"‎Ini akan murah. Sekarang di pasar 13 ribu per kg. Kalau di daerah sentra produksi, kaya di Blitar, Kediri, paling Rp 8 ribu - 9 ribu. Yang mahal cabai besar. Biasanya yang mahal itu cabai rawit merah, keriting dan besar," ujar dia.

Dia mengatakan dengan kondisi cuaca yang stabil maka harga cabai akan berada di kisaran Rp 20 ribu per kg saat Lebaran. Biasanya, di Lebaran, harga cabai dijual lebih dari Rp 30 ribu per kg bahkan mencapai Rp 40 ribu per kg.

"Kalau 2.000 ha, harga akan normal Rp 20 ribu per kg harganya. Kalau lebih, paling Rp 15 ribu per kg. Kita khawatirkan di bawah Rp 15 ribu per kg," katanya.

Saat ini menurutnya, harga di pasaran, cabai rawit merah berkisar Rp 14 ribu - 15 ribu per kg, cabai merah keriting Rp 13 ribu, cabai merah Rp 18 ribu. Sementara harga di petani, rata-rata lebih murah Rp 4 ribu - 5 ribu per kg. 

"Saat puasa dan Lebaran, jika produksi di atas Rp 2.000 hektare, harganya di bawah Rp 20 ribu per kg," katanya.Â