Sukses

Bos PLN: Jangan Ada Bengkel Mobil Ikut Tender Proyek 35 Ribu MW

Menurut Direktur Utama PLN, Sofyan Basir, seluruh kontraktor yang ditunjuk dalam proyek 35 ribu MW adalah kontraktor yang berkelas.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah pembangkit listrik yang dibangun dalam proyek 10 ribu megawatt (MW) mengalami kerusakan karena dibangun investor China.

Belajar dari masa lalu, PT PLN (Persero) kini lebih selektif dalam memilih kontraktor proyek 35 ribu MW. Menurut Direktur Utama PLN, Sofyan Basir, seluruh kontraktor yang ditunjuk dalam proyek 35 ribu MW adalah kontraktor yang berkelas.

"Kami jaga jangan sampai ada bengkel mobil ikut tender proyek 35 ribu MW. Semua kontraktor yang ikut tender harus punya kelas," kata Sofyan dalam diskusi 'Implementasi Pembangunan Pembangkit 35 Ribu MW di Gedung Bina Graha, Jakarta, Kamis (12/5/2016).

Tak hanya berkualitas, pengembang listrik swasta (IPP) dan kontraktor EPC proyek 35 ribu MW juga harus didukung kekuatan modal.

Untuk itu, PLN menetapkan project development account (kecukupan modal awal) sebesar 10 persen.

"Jadi kalau ada tender senilai Rp 40 triliun, kontraktor harus taruh uang Rp 4 triliun. Kalau tidak punya, ya enggak bisa ikut tender," paparnya.

Untuk itu, PLN telah menunjuk kontraktor EPC berkelas asal Eropa, Jepang, dan Amerika Serikat (AS) untuk menggarap proyek pembangkit yang jadi jatah perseroan.

Sementara untuk proyek 35 ribu yang dibangun kontraktor swasta (IPP), PLN juga tidak sembarangan dalam memilih agar kejadian di masa lalu tidak terulang.

"Untuk IPP, kalau pun ada yang dibangun China, itu yang bangun BUMN China. Kami belajar dari pengalaman yang lama, semoga kami tidak tercebur dua kali," jelasnya

Video Terkini