Sukses

Bank Mandiri Telah Salurkan KUR Rp‎ 3,7 Triliun

Total pencairan kredit Bank Mandiri selama 2016 mencapai Rp574,7 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menjadi salah satu bank yang dipercaya pemerintah untuk menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Tahun ini, pemerintah menganggarkan Rp 100 triliun untuk disalurkan melalui program KUR ini.

Sebagai realisasi tugas tersebut, Bank Mandiri mencatatkan penyaluran hingga triwulan I 2016 sebesar Rp 3,7 triliun. Jumlah itu setara dengan 28 persen dari total target penyaluran yang dicanangkan Bank Mandiri.

"Total penyaluran KUR tahun ini kan kita targetkan mencapai Rp 13 triliun, jadi kita optimistis penyaluran itu akan rampung hingga akhir tahun nanti," kata Direktur Utama Bank Mandiri Kartiko Wirjoatmodjo di Kantor Pusat Bank Mandiri, Senin (16/5/2016).

Total penyaluran di triwulan I 2016 ini dikatakan Tiko sudah diterima oleh 545 ribu debitur. Dari total debitur tersebut sekitar 300 ribu‎ debitur telah naik kelas. "Jadi KUR ini bisa memberikan dampak yang bagus sekali bagi usaha kelas menengah," tegas pria yang mempunyai panggilan Tiko tersebut.

Menjabarkan mengenai realisasi penyaluran kredit selain program KUR, Tiko menjelaskan, kredit UMKM perseroan hingga Maret 2016 mencapai Rp 74,6 triliun, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 72,4 triliun. Khusus untuk kredit Mikro, pertumbuhannya mencapai 59,1 persen, dari Rp 8,9 triliun di triwulan I/2015 menjadi Rp 14,2 triliun hingga Maret 2016.

Sementara itu, total pencairan kredit perseroan selama tahun 2016 mencapai Rp574,7 triliun dimana sebesar 85,7 persen diantaranya merupakan kredit produktif. Peningkatan kredit produktif tersebut termasuk pembiayaan ke sektor infrastruktur serta usaha mikro kecil dan menengah.

Seiring realisasi proyek-proyek infrastruktur oleh pemerintah, hingga Maret 2016, Bank Mandiri telah menyalurkan kredit ke sektor infrastruktur sebesar Rp 46,42 triliun. Meskipun kondisi perekonomian nasional maupun regional masih belum kondusif, jumlah ini lebih tinggi dari periode yang sama tahun sebelumnya, yang tercatat sekitar Rp 45 triliun. (Yas)

Video Terkini