Sukses

Kiat Merapikan Laporan Keuangan Bisnis

Laporan keuangan yang tidak rapi atau bahkan mengabaikan data-data keuangan juga bisa menyebabkan kerugian bagi suatu bisnis.

Liputan6.com, Jakarta - Laporan keuangan yang baik merupakan salah satu kunci akan kesuksesan suatu bisnis. Mengapa demikian? Ada beberapa alasan. Salah satu alasan sederhana, dengan membuat laporan keuangan bisnis akan dapat mencegah tercampurnya keuangan pribadi dengan keuangan bisnis. 

Dengan membuat laporan keuangan bisnis juga akan membantu kita mengetahui arus masuk dan arus keluar, serta mengetahui juga akan modal awal dan modal yang kembali.

Laporan keuangan yang tidak rapi atau bahkan mengabaikan data-data keuangan juga bisa menyebabkan kerugian bagi suatu bisnis.

Baiknya membuat laporan dengan rapi dan sesuai dengan data data yang benar akan membantu kita untuk menganalisa apabila ada suatu kesalahan pada bisnis tersebut. Itulah beberapa alasan mengapa laporan keuangan itu suatu hal yang penting bagi sebuah bisnis.

Mengetahui pentingnya laporan keuangan bisnis, maka ada baiknya untuk merapikan laporan keuangan bisnis tersebut agar lebih rapi terhadap pencatatan data data keuangan yang masuk dan keluar.

Berikut beberapa kiat untuk merapikan laporan keuangan bisnis secara sederhana yang bisa diterapkan bagi suatu bisnis, seperti dikutip dari Cermati.com, Selasa (17/5/2016):

1. Jurnal umum
Laporan keuangan bisnis juga bisa dibuat dengan cara yang sederhana. Kita bisa membuat jurnal umum yang berisikan data pemasukan dan pengeluaran tiap harinya. Biasanya jurnal umum ini berisikan kolom-kolom:

Tanggal
Mencatat tanggal transaksi merupakan hal yang wajib dalam membuat laporan keuangan bisnis

Debit
Berisi data pemasukan atau pendapatan keuangan

Kredit
Kolom ini berisi pengeluaran yang dilakukan perusahaan, misalnya saja untuk membeli produk ataupun gaji karyawan.

Saldo
Berisi jumlah uang dan sisa setelah dikurangi pengeluaran

Keterangan
Hal ini juga penting dilakukan untuk mengetahui dari mana uang kas masuk atau keluar.

2 dari 3 halaman

Neraca Keuangan

2. Neraca Keuangan

Neraca keuangan atau sering disebut juga dengan laporan posisi keuangan. Hal ini membantu kita untuk mengetahui posisi aset dan kewajiban bisnis.

Dalam neraca akan memisahkan antara aset lancar dan aset tidak lancar, serta memisahkan pula antara kewajiban perusahaan dalam jangka pendek dan kewajiban jangka panjang.

Aset dipindahkan berdasarkan kemampuan keuangan perusahaan dalam memenuhi target untuk jangka pendeknya. Sedangkan kewajiban jangka panjang dipisahkan menurut urutan jatuh tempo. Untuk kewajiban jangka panjang, urutan jatuh temponya di atas 5 tahun.

3. Laporan Laba Rugi

Dalam laporan keuangan bisnis, selalu terdapat laba dan rugi. Laba sendiri terdiri dari laba bersih dan laba kotor. Laba bersih merupakan laba utuh atau laba yang sebenarnya, yang telah dikurangi dengan pengeluaran pengeluaran.

Sedangkan laba kotor merupakan jumlah atau total pendapatan yang dikurangi dengan harga pokok produksinya. Laporan laba rugi merupakan alat untuk mengetahui jumlah laba bersih yang kita peroleh dalam suatu bisnis.

3 dari 3 halaman

Kartu stok

4. Kartu stok

Persediaan barang dalam sebuah perusahaan sering disebut juga inventaris, hal ini dianggap juga sebagai harta dalam suatu bisnis. Kartu stok di sini bertujuan untuk mencatat setiap persediaan barang, sehingga hal ini memudahkan kita untuk mengetahui atau melakukan pengecekan setiap persediaan barang yang ada di sebuah perusahaan.

Kartu stok dalam sebuah bisnis sangat bermanfaat untuk membantu kita terhadap setiap barang yang masuk dan keluar,dari mana atau ke mana barang tersebut, serta tanggal berapa barang tersebut masuk dan keluarnya, semua pergerakan tersebut akan bisa kita lihat dengan mudah melalui kartu stok ini.

5. Waktu untuk Memperbarui Laporan Keuangan

Waktu untuk memperbarui sebuah laporan berdasarkan jenis laporannya tersebut. Terdapat dua waktu untuk memperbarui sebuah laporan yaitu setiap harian dan setiap bulannya. Jurnal umum dan kartu stok merupakan laporan yang harus diperbarui setiap harinya.

Dalam melakukan penghitungan barang, harus dilakukan secara teliti, jika perlu dilakukan secara berulang agar tidak ada kesalahan pencatatan atau penghitungan.

Sedangkan laporan yang harus diperbarui setiap bulannya adalah neraca keuangan dan laporan laba rugi. Dalam membuat laporan ini memang sedikit rumit, sebaiknya dipelajari terlebih dahulu agar pembuatan laporan tersebut dibuat dengan benar dan sesuai, agar tidak menimbulkan kesalahan pada suatu bisnis.