Sukses

Perusahaan Ini Serap Hasil Sawit dari Petani Independen

Pabrik Kelapa Sawit PT Sentosa Bumi Wijaya menyerap tandan buah segar dari petani sawit indepeden.

Liputan6.com, Pontianak - PT Sentosa Bumi Wijaya, anak usaha PT Dharma Agung Wijaya (Grup DAW) meresmikan pabrik kelapa sawit (PKS) berkapasitas 60 ton di Ledo, Bengkayang pada Senin 16 Mei 2016.

PKS ini merupakan pabrik kelapa sawit tanpa kebun pertama di kabupaten Bengkayang. Perseroan bermitra jangka panjang dengan para petani sawit independen. Mayoritas petani sawit independen itu memiliki total luas lahan sawit hingga 12 ribu hektar.

PKS tersebut mampu menyerap tandan buah segar (TBS) petani independen di kabupaten Bengkayang, dan juga menyerap lebih dari 60 persen pekerja lokal. Ini dapat membantu mengembangkan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat sekitar.

"Kami melihat adanya potensi di Kabupaten Bengkayang, sebagai salah satu Kabupaten dengan luasan lahan sawit petani independen terbesar di Kalimantan Barat. Rasio supply demand TBS masih belum seimbang, sehingga khususnya di saat musim panen banyak TBS milik petani sawit independen yang tidak dapat terserap oleh PKS-PKS yang ada. Hal ini merupakan masalah, yang seringkali TBS petani dibeli dengan harga jauh di bawah market price," ujar Chairman PT Sentosa Bumi Wijaya (Member of DAW Group), Adhitya Soenjoto, dalam keterangan tertulis seperti ditulis Selasa (17/5/2016)

Hal inilah yang menjadi fokus pihak perusahaan perkebunan kelap sawit itu.  Oleh karena itu, dengan ada pola kemitraan jangka panjang antara PT SBW dengan petani sawit independen, diharapkan dapat menyelesaikan masalah.

"Di mana TBS petani tidak dapat diserap dengan baik khususnya pada saat musim panen raya. Pola kemitraan ini bukan hanya bersifat transaksional jual beli TBS saja, tetapi juga salah satunya berupa penyuluhan-penyuluhan secara aktif dari PT SBW ke petani-petani mengenai teknis berkebun yang baik, baik dari segi teknis agronomi maupun hukum. Sehingga diharapkan produktivitas lahan para petani sawit independen tersebut dapat meningkat, dan dapat berkontribusi terhadap kesejahteraan petani dan keluarganya," ucap Adhitya.

Berdasarkan data statistik yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Perkebunan pada Desember 2014, total luas areal perkebunan kelapa sawit nasional sebesar 11,4 juta hektar, 51 persen atau sekitar 5,9 juta hektar dimiliki perusahaan swasta, 41 persen di antaranya atau sekitar 4,7 juta hektar dimiliki petani sawit independen, dan sisanya tujuh persen atau sekitar 700 ribu hektar (Ha) dimiliki perusahaan negara.
           
"Pabrik kelapa sawit ini merupakan pabrik kelapa sawit tanpa kebun pertama di Kabupaten Bengkayang. Di mana pendiriannya selaras dengan Permentan 98/2013. Keberadaannya menjadi salah satu solusi dalam penyerapan TBS yang dihasilkan oleh para petani sawit independen di Kabupaten Bengkayang dan sekitarnya," kata Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis.
 
Orang nomor satu di Kalimantan Barat ini berharap dengan adanya sinergi yang terjalin antara perusahaan dengan para petani sawit independen. "Dapat membantu mempercepat perkembangan perekonomian daerah yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujar Cornelis. (Aceng S/Ahm)