Sukses

Dubes AS Turun Tangan Atasi Masalah Listrik di Nias

Pulau Nias terancam mengalami kegelapan untuk kedua kalinya, karena PT PLN (Persero) belum melunasi tagihan sewa PLTD American Power Rent.

Liputan6.com, Jakarta - Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) ikut turun tangan ‎menyelesaikan permasalahan antara PT PLN (Persero) dengan pemilik Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) sewa American Power Rent (APR) ‎yang memasok listrik ke Pulau Nias.

Duta Besar Amerika Serikat Untuk Indonesia Robert O. Blake, Jr‎ mengatakan, permasalahan pembayaran biaya sewa pembangkit harus segera diatasi, dengan diskusi antar kedua belah pihak.

"Jadi memang ada beberapa permasalahan yang harus diatasi. Jelas sekali bahwa perusahaan tersebut dalam diskusi dengan pihak PLN juga, dan saya harap dalam waktu dekat dapat diatasi," kata Blake, seperti dikutip Kamis (19/5/2016).

Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengapresiasi langkah Duta Besar Amerika Serikat yang ikut ‎berperan dalam menyelesaikan permasalahan listrik Pulau Nias.

"Saya juga ingin berterima kasih kepada Ambassador Blake, karena dalam urusan Nias sangat membantu, sehingga matinya listrik tidak terlalu lama," ungkap Sudirman.


Seperti diketahui Pulau Nias terancam mengalami kegelapan untuk kedua kalinya, karena PT PLN (Persero) belum melunasi tagihan sewa Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) milik American Power Rent (APR) Energy untuk melistriki wilayah tersebut.

Country Director APR Energi Nizar Rachman mengatakan, sebelumnya PLN berutang dengan APR Energy atas biaya sewa pembangkit sebesar Rp 90 miliar, utang tersebut telah dibayar Rp 50 miliar, sedangkan sisanya Rp 40 miliar belum dibayar dan jatuh tempo pada 27 Mei 2016.

Nizar mengakui, APR Energy telah mengeluarkan surat terbuka untuk masyarakat Nias, yang berisi penjelasan tentang penunggakan utang PLN, jika utang tidak dibayar sampai waktu yang ditetapkan, maka APR Energy akan me‎mutus pasokan listrik kembali pada akhir Mei. ‎"Benar (mengirim surat terbuka). Langkah hukum sementara ini belum ada," tutur Nizar‎.

Sudirman pun meminta PLN segera menyelesaikan persoalan tersebut, untuk menghindari penghentian pasokan listrik‎, yang berujung pada kegelapan di Nias.

"Saya berharap agar menjadi perhatian penuh dari PLN agar tidak terlalu lama, dan saya kira kalau kita punya itikad baik, tidak ada ynag tidak dapat diselesaikan, jangan sampai ada mengulang kegelapan di Nias," tegas dia.
‎
Dari PLN mengaku siap jika perusahaan penyewa Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) American Power Rent (APR) ‎menghentikan pasokan listrik untuk Pulau Nias.

Direktur PLN Bisnis Regional Sumatera Am‎ir Rasyidin mengatakan, saat ini PLN telah menyiapkan pembangkit listrik berkapasitas 24 Mega Watt (MW) untuk menerangi Nias untuk menggantikan mesin PLTD milik APR Energy tersebut .

"PLN sdh menyiapkan mesin pengganti sebesar 24 MW," kata Amir, di Jakarta, Rabu (18/5/2016).

‎Menurut Amir, saat ini pembangkit yang sudah beroperasi sebesar12 MW. Sedangkan sisanya 6 MW suah tiba di lokasi dan beroperasi pada 23 Mei 2016, dan 6 MW sisanya akan beroperasi pada 26 Mei 2016.

Dengan begitu, ancaman pemadaman listrik di Nias dapat teratasi meski APR Energy menghentikan pasokan listrik dari PLTD miliknya. "Insya Allah akhir Mei 2016 tidak ada masalah bila APR memadamkan mesin sewa," tutup Amir.(Pew/Nrm)