Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani akan melangsungkan kunjungan ke Amerika Serikat (AS) dan Kanada pada 23 sampai 28 Mei mendatang. Tercatat, ada lima forum bisnis yang bakal terselenggara di dua negara tersebut. Dalam forum tersebut, BKPM akan mempromosikan Indonesia sehingga mendorong kegiatan investasi.
Franky mengatakan, ada dua negara yang menjadi perhatian BKPM lantaran memiliki potensi investasi yang besar, namun investasi yang masuk ke Indonesia masih sedikit. Dia menuturkan, sepanjang 2010-2015 AS telah melakukan investasi sebesar US$ 654 miliar, tapi investasi yang masuk ke Indonesia hanya 1 persen.
“Berdasarkan data FDI Market, sepanjang 2010-2015 AS merupakan negara dengan outward investment terbesar dunia, sebesar US$ 654 miliar. Sementara yang masuk ke Indonesia sekitar 1 persen," ujar dia dalam keterangan pers, Jakarta, Minggu (22/5/2016).
Demikian halnya dengan Kanada, porsi investasi Kanada ke Indonesia lebih kecil lagi. "Untuk itulah, kami bekerjasama dengan perwakilan RI di Amerika Serikat dan Kanada, melakukan kegiatan pemasaran untuk menarik investasi mereka ke Indonesia,”umbuh dia.
Baca Juga
Lima forum yang akan dihadiri oleh BKPM diselenggarakan di Washington DC, Salt Lake City, dan Los Angeles untuk Amerika Serikat. Sedangkan untuk Kanada dilaksanakan Toronto dan Montreal.
Selain dalam forum, Franky dijadwalkan juga melakukan pertemuan secara langsung (one on one) dengan perusahaan yang terindikasi minatnya untuk investasi ke Indonesia, baik investasi baru maupun perluasan.
Khusus untuk di Los Angeles, BKPM merencanakan untuk mengadakan pertemuan dengan industri film Amerika yang tergabung dalam Motion Pictures Association (MPA). "Dalam komunikasi awal yang kami lakukan, kebijakan pemerintah membuka sektor film menarik minat mereka untuk berinvestasi di Indonesia. Kami akan melakukan pendalaman terhadap minat tersebut,” lanjutnya.
Pejabat Kantor Perwakilan BKPM di New York (IIPC) Elsa Noviliyanti mengatakan pihaknya akan aktif melakukan promosi guna menjaring minat investor AS dan Kanada. “Bekerja sama dengan tim Marketing Officer dan perwakilan RI di AS dan Kanada, kami terus berusaha menarik minat investor melalui program-program promosi,” kata dia.
Sebagai informasi nilai realisasi investasi AS tahun 2015 sebesar US$ 893 juta yang terdiri dari 261 proyek dan didominasi oleh sektor-sektor pertambangan. Dari sisi komitmen, tercatat masuknya komitmen US$ 4,8 miliar terdiri dari 76 proyek.
Pada tahun ini, BKPM menargetkan realisasi investasi sebesar Rp 594,8 triliun atau tumbuh 14,4 persen dibanding target tahun lalu.
Advertisement