Sukses

Turunkan Harga, Bulog Siap Sebar 800 Ton Daging Sapi

Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) akan menggelontorkan daging sapi sebanyak 800 ton jelang puasa dan Hari Raya Idul Fitri.

Liputan6.com, Jakarta - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) akan menggelontorkan daging sapi sebanyak 800 ton jelang puasa dan Hari Raya Idul Fitri. Langkah tersebut dilakukan perusahaan untuk menekan harga daging sehingga bisa berada di kisaran Rp 80 ribu per kilogram (kg).

Direktur Pengadaan Bulog Wahyu ‎mengatakan, saat ini Bulog memiliki stok daging sapi mencapai 800 ton. Daging tersebut berasal dari dalam negeri, tetapi bahan baku sapi impor.

Stok tersebut akan segera dilempar ke pasar dalam waktu dekat ini. Langkah tersebut dilakukan oleh Bulog untuk menjaga harga daging menjelang puasa dan Hari Raya Idul Fitri. Bulog berharap dengan aksi tersebut harga daging sapi di pasar tak melambung atau bahkan mengalami penurunan menjadi Rp 80 ribu per kg. Sejak tahun lalu, harga daging sapi terus tinggi dan selalu berada di atas Rp 100 ribu per kg. 

Langkah tersebut sesuai dengan mandat yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Perum Bulog akan melakukan berbagai cara untuk menjaga harga daging sapi berada di bawah Rp 100 ribu per kg. "Sumber bisa dari impor, itu untuk menjaga target harga di Rp 80 ribu per kg," ujar Wahyu, di Kantor Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (24/5/2016).

Untuk menyebar stok daging sapi yang mencapai 800 ton tersebut, Bulog akan melakukan operasi pasar di seluruh Indonesia. Operasi pasar dilakukan sepanjang puasa.  "Itu saat puasa dan Lebaran. Nanti untuk operasi pasar saat Ramadan jadi harga bisa Rp 80 ribu," tutur dia.

Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI), Abdullah Mansuri‎, pesimistis harga daging sapi di pasar turun menjadi Rp 80 ribu kg saat bulan puasa dan Lebaran. Padahal, penurunan tersebut merupakan instruksi dari Jokowi

Mansuri menuturkan harga daging sapi saat ini mencapai Rp 130 ribu per kg atau naik sekitar Rp 10 ribu dari harga sebelumnya Rp 120 ribu per kg.

"Kami kok pesimistis ya harga daging sapi bisa Rp 80 ribu per kg. Mustahil walaupun itu permintaan Pak Jokowi. Harga sekarang saja Rp 130 ribu-an per kg. Kalaupun ada penurunan, tidak begitu drastis," kata Mansuri saat dihubungi Liputan6.com.

Menurut dia, pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian (Kementan) tidak mengindahkan saran dan masukan IKAPPI sejak satu tahun lalu untuk menstabilkan harga daging sapi.

"Kami sarankan memperbesar jumlah budidaya sapi hidup dalam negeri. Tapi Kementan tidak mendengarkan saran kami‎ sejak satu tahun lalu saat banyak persoalan daging sapi," kata dia.

Mansuri mengatakan pemerintah hanya fokus pada mengembangbiakkan sapi hidup di sentra-sentra produksi seperti Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan beberapa daerah lain.

"Sementara seperempat kebutuhan nasional ada di Jakarta dan sekitarnya. Jadi tidak ada sebaran yang cukup di Jawa, Jakarta, dan sekitarnya," kata Mansuri.

Â